Kelas dua belas adalah level akhir untuk tingkat SMA, secara nasional sudah tidak ada ujian nasional, hanya ujian sekolah. Jadi pusat perhatian murid kelas dua belas, tiga tahun terakhir telah berubah dari lulus ujian nasional menjadi setelah selesai lever akhir harus kuliah atau bekerja. Berdasarkan analisis survai awal ketika masuk hari pertama di kelas dua belas MIPA tujuh dengan responden sebanya 36, hasilnya adalah hampir 65% murid kelas dua belas MIPA tujuh belum mempunyai bayangan atau cita-cita akan bekerja atau kuliah. Sedangan 25% menyatakan kuliah tetapi belum tahu jurusannya. Dan 10 % responsen menyatakan sudah memiliki pilihan perguruan tinggi dengan jurusan tetapi bingung akan melalui jalur apa saja.

Kondisi anak yang masih tidak menentu ternyata berpengaruh kepada pola pikir orang tua atau walimurid kelas dua belas tentang dunia kerja dan dunia pekuliahan. Di awal masuk sekolah murid dan wali murid dibingungkan dengan masalah jenis seleksi masuk keperguruan tinggi baik negeri maupun swasta apalagi kondisi pandemik seperti saat ini. Kegelisahn itu saya rasakan karena kondisi saya sebagai wali kelas di tingkat 12, apalagi awal pembelajaran belum ada pertemuan antar pihak sekolah dan walimurid karena keterbatan protokol kesehatan akibat pandemik covid.

Untuk itu saya sebagai wali kelas mencoba menjadi jembatan penghubung antara wali murid dengan pihak sekolah. Terutama terkait dengan dunia perkuliahn maka harus menjaid kolaborator yang cantik dengan guru BK dn wali murid. Untuk menangani kegelisahan tersebut ide yang timbul adalah bagaimna membuat program yang berpihak pada cita-cita murid melalui program campus Roadshow and sharing with alumni.

Tujuan program ini adalah membantu wari murid untuk persiapan-persiapan mencari perguruan tinggi negeri, sedngkan tujuan utama untuk murid yaitu membantu murid untuk menenetukan langkah untuk bekerja atau kuliah, jika kuliah di jurusan apa dan dengan jalur seleksi apa. Selain itu memantapkan murid ketika memilih jalur SBMPTN harus menyiapkan kompetensi-kompetensi materi pelajaran yang di ujikan di UTBK. Dan membntu murid yang mendpatkan kuota SNMPTN untuk memantapkan pilihan di perguruan tinggi bukan sekedar iseng atau coba-coba.Mengawali program campus roadshow and sharing with alumni dengan melakukan gmeet silaturahmi antara wali kelas, wali murid dan guru BK sebagai perwakilan seakolah. Alhamdulillah antuasias wali murid sangat luar biasa dengan kehadiran wali yang hampir keseluruhan datang dan banyaknya pertanyaan dadri wali murid untuk guru BK. Jadi di program ini pihak pihak yang di ajak berkolaborasi adalah waka kurikulum, guru BK, alumni, murid dan walikelas.Adapun langkah selanjutnya setelah silaturahmi dengan wali murid adalah merencanakan program. Pada tahapan ini saya mengkaji hasil angket murid baik berupa minat murid terhadap dunia kerja maupun dunia perkuliahan atau perguruan tinggi negeri. Selain itu memantapkan perguruan tinggi negeri yang menjadi pilihan ataupun pemetaan gaya belajar murid dan persipan-persiapan murid menghadapi seleksi pemenerimaan mahsiswa baru tahun 2022/2023.Berikutnya dilakukan diskusi program, program yang saya rancang diiskusikan dengan guru bimbingan konselling (BK), waka kurikulum dan murid. Pada langkah ini juga mengajukan ijin secar lisan. Waktu pelaksanaan program saat pembinaan wali kelas dengan waktu 30 menit. Langkah selanjutnya penyusunan program pada langkah ini saya sebagai walikelas dn yang menyusun program menghubungi alumni-alumni yang dapat mengisi program. Dilangkah ini juga dilakukan perijinan kepada guru bk secara lisan.

Hasil sementara program campus roadshow and sharing with alumni secara umum berjalan lancar menurut murid dua belas MIPA tujuh proram ini bermanfaat yaitu membantu memantapkan hati untuk kuliah atau bekerja. Selain itu memantapkan murid untuk memilih peruruan tinggi dan memantapkan pemilihan jalur seleksi agar dapat meningkatkan kompetensi materi pelajaran yang akan diujikan di UTBK.

Peraasaan setelah program campus roadshow and sharing with alumni terlaksana dan berhasil sesuai dengan tujuan adalah sangat senang dan terasa sebagian persaan “plong” atau lega, karena usaha yang dilakukan tidak sia-sia. Hasil pelkasanaan proses ini dapat dilihat pada semester 2. Pelaksanan program ini tidak lepas dengan keberhasilan dan kegagalan. Keberhasilannya adalah semua alumni bersedia mengisi program walau waktunya terbatas.

Semua tips dan triks menghadpi berbagai jenis jalur seleksi tersampaikan. Sedangkan kegagalannya adalah karena waktu terbatas maka murid tidak banyak yang bertanya padahal banyak permasalahan yang muncul. Kegagalan yang lain adalah meminta alumni mengisi di jam jam efektif belajar ternyata alumni banyak yang tidak bisa karena berbenturan dengan jadwal merek kuliah. Melihat kegagalan yang terjadi jika program ini akan tetap dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya sebaiknya ada kerjasama dengan humas perguruan tinggi negeri maupun swasta serta alumni smansa.

Demikian program berpihak pada murid. Program ini sedikit menenangkan murid dan wali murid untuk pasngan strategi mencari kampus yang sesuai dengan minat, keahlian an kemampuan finnsial murid dan oran tua murid.