Menulis itu sulit?

Menulis seharusnya merupakan hal yang menyenangkan, tapi ketika ku mencoba untuk menulis ada saja hal yang membuatku enggan untuk bergerak. Baik menggerakkan pena atau menggerakan jemari diatas keyboard. Ada hal-hal yang membuatku sulit untuk menulis, di antaranya:

Menulis menjadi sulit ketika aku belum memulai, kadang butuh mood yang baik untuk memulai, padahal mood itu bukan rasa yang tunggu tapi harus diciptakan untuk mendukung dalam menulis.

Selain tentang mood, kesulitanku dalam menulis juga ketika ide muncul aku bersemangat menulis sejenak. Tetapi ditengah tulisan, aku menjadi stuck disebabkan tulisan yang ingin ku tuliskan terputus ditengah jalan. Sehingga aku tidak tahu harus menulis apalagi tentang tulisan yang sedang aku tuliskan, akhirnya tulisan tersebut aku tinggalkan begitu saja. Kemudian melupakan tulisan tersebut, sampai tulisan yang aku harapkan tidak menjadi sebuah tulisan yang ku inginkan.

Kesulitan lainnya dalam hal menulis menurutku, ketika aku membaca kembali tulisanku, aku merasa tulisanku tidak begitu bagus hasilnya. Aku merasakan diksi- diksi yang aku pilih jauh dari kesempurnaan, tidak begitu tepat bahkan rancu. Sebab yang lain yang membuatku sulit menulis, yakni ketika membaca karya tulisan orang lain, aku merasa tulisanku begitu tidak bagus dan tidak cocok untuk di publikasi. Hingga akhirnya tulisan tersebut aku simpan hingga kadang aku melupakannya..

Aku sadari bahwa hal-hal yang kurasakan diatas merupakan suatu kesalahan yang besar untuk memulai menulis. Aku mencoba berintropeksi diri dan berusaha untuk mewajibkan diri dalam hal menulis dan membaca. Mereka para penulis best seller sekalipun pasti memulai itu semua dari hal-hal kecil hingga meraih kesuksesan menjadi penulis sukses. Kini aku mengerti kesalahanku dan ingin ku memperbaiki hal tersebut untuk menjadi diri yang lebih baik sebagai penulis. Jika aku tidak melakukan perubahan, maka aku tidak akan berubah.

Dan kini aku putuskan bahwa aku ingin menjadi penulis, karena aku ingin hidup lebih lama bersama tulisan-tulisan ini.

Maysarah Sulaiman

SAGUSABU Aceh