Puguh Santoso

Saya adalah salah satu pengajar di lembaga pendidikan swasta ...

Selengkapnya
Navigasi Web
244. MA'LA

244. MA'LA

Ma'la dalam bahasa Arab memiliki arti tanah yang lebih tinggi. Jika dilihat langsung, posisi pemakaman Ma'la yang terletak di Jalan Al-Hujun, Makkah itu memang berada di kaki bukit Hujun. Jaraknya sekitar 1,1 km arah utara dari Masjidil Haram. Dibutuhkan kira-kira 25 menit bagi peziarah yang ingin berjalan kaki dari Masjidil Haram dan secara geografis, komplek makam ini berhadapan langsung dengan Jabal Assayyidah, atau Bukit Siti Khadijah. Pemakaman Ma'la sudah ada sejak zaman Arab Jahiliyah, jauh sebelum Nabi Muhammad Saw lahir dan diutus untuk menjadi Nabi di Makkah. Kuburan dengan nama lengkap "Maqbarah Jannatul Ma'la" merupakan kuburan umum bagi masyarakat setempat ataupun jAmaah haji yang wafat di daerah Makkah. Ma'la punya cerita sejarah yang penting bagi umat Islam sehingga kerap diziarahi walau terkadang hanya boleh dari luar pagar.

Beberapa keluarga Rasulullah Muhammad SAW dan tokoh penting dalam sejarah Islam dikuburkan di Ma'la. Mereka di antaranya, Istri Nabi Muhammad, Khadijah dan dua putra Nabi Muhammad Al-Qosim bin Muhammad dan Abdullah bin Muhammad. Selain itu, kakek Nabi Muhammad, Abdul Muttalib bin Hasyim dan pamannya Abu Thalib juga dikuburkan di Ma'la.

Di Ma’la juga dimakamkan Sumayyah bin al-Khabbath ia wanita pertama yang mati syahid, Abdullah bin Yasir atau saudara ‘Ammar bin Yasir, serta puteri dan putera sahabat Abubakar Siddiq ra, yaitu Asma’ binti Abubakar Siddiq ra dan Abdurahman bin Abubakar Siddiq, serta putera sahabat Umar bin Khattab yaitu Abdullah bin Umar bin Khattab. Di masa-masa awal, kuburan Ma'la dilengkapi dengan beberapa bangunan dan batu nisan yang berukuran besar, di pemakaman ini ada kubah besar yang menaungi makam Siti Khadijah. Para peziarah jadi lebih mudah menemukan pemakaman ini.

Namun sejak Raja Abdul Aziz Al-Suud berkuasa di Saudi, pada tahun 1925 bangunan dan nisan besar itu dihancurkan dan hanya menyisakan tanah setinggi satu jengkal dan batu-batu kecil sebagai penanda makam, termasuk kubah itu juga diratakan agar tak dikeramatkan oleh peziarah. Selain itu para ulama Nusantara pun banyak yang dimakamkan di Al Ma'la. Di antaranya, Syaikh Ahmad Khatib Sambas (wafat tahun 1875), Syaikh Nawawi Banten (1897), Syaikh Junaid Betawi (akhir abad 19 M), dan Syaikh Abdul Haq Banten (1903). "Selanjutnya, Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau (1916), Syaikh Abdul Hamid Kudus (1916), Syaikh Mahfuzh Tremas (1920), Syaikh Mukhtar Bogor (1930), Syaikh Umar Sumbawa (1930-an), dan Syaikh Abdul Qadir Mandailing (1956), dan beberapa tahun lalu, salah satu ulama Nusantara Syaikhina KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) juga di makamkan di Jannatul Ma'la.

Disarikan dari berbagai sumber

Panggungrejo, 28 Oktober 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sangat menarik ceritanya

28 Oct
Balas

terima kasih, salam literasi

09 Nov



search

New Post