286. SHALAT DITINJAU DARI MATEMATIKA (2)
Shalat sunah Tathawwu’ merupakan jenis shalat sunah yang selalu berangkaian dengan ibadah wajib lain. Misalnya shalat sunnah rawatib beriringan dengan shalat sunah wajib; shalat tarawih berangkaian dengan puasa ramadhan; shalat Idul adha berangkaian dengan ibadah haji dan qurban; shalat Idul fitri berangkaian dengan ibadah puasa Ramadhan.
Keterkaitan antara shalat wajib dengan shalat sunah Tathawwu’ tampak tidak terpisahkan dari segi jumlah bacaan takbir yang dikandung dalam shalat-shalat tersebut. Dari sekian banyak bacaan takbir shalat selama satu tahun, justru yang menjadi kunci rahasia pemecahan misteri bilangannya adalah jumlah takbir pada dua kali shalat Id. Dari shalat Idul adha dan Idul fitri, memunculkan pertanyaan mengapa ibadah ritual ini pada rakaat pertama ditambahkan 7 kali bacaan takbir sebelum bacaan Al-Fatihah? Dan mengapa pula pada rakaat keduanya ditambah 5 kali bacaan takbir? Jawaban dari misteri ini adalah dengan menganalisa seluruh struktur bacaan takbir dalam shalat kita keseharian, dan juga satu tahun. Sebagaimana sudah dikemukakan, shalat wajib sehari lima kali sejumlah 17 rakaat, bacaan takbir seluruhnya adalah 94 kali bacaan.
Jumlah bacaan Takbir dalam shalat lima waktu
No
shalat
Rakaat I
Rakaat II
Rakaat III
Rakaat IV
Jumlah
1
Subuh
5
6
11
2
dzuhur
5
6
5
22
3
Asar
5
6
5
6
22
4
Magrib
5
6
5
6
17
5
Isya’
5
6
5
6
22
Jumlah
94
Setelah shalat wajib, maka shalat sunah Tathawwu’ yang terdekat adalah shalat sunah rawatib, yakni shalat sunah yang dikerjakan mengiringi (sebelum atau sesudah) shalat wajib.Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yang pertama, bahwa sesudah shalat subuh dan asar dilarang shalat sunah rawatib.Kedua, shalat rawatib yang mu’aqqadah (diutamakan) atau masuk jenis Tathawwu’ hanya 7 waktu masing-masing 2 rakaat (sebelum subuh, sebelum dan sesudah dzuhur, sebelum asar, sesudah magrib, sebelum dan sesudah isya’). Jumlah bacaan takbir keseluruhan dalam shalat rawatib Tathawwu’ adalah 77 kali bacaan takbir.
Jumlah bacaan takbir dalam shalat 7 waktu
No
Shalat
Rakaat I
Rakaat II
Jumlah
1
Sebelum subuh
5
6
11
2
Sebelum dzuhur
5
6
11
3
Sesudah dzuhur
5
6
11
4
Sebelum asar
5
6
11
5
Sesudah magrib
5
6
11
6
Sebelum isya’
5
6
11
7
Sesudah isya’
5
6
11
Jumlah
77
dari table jumlah bacaan takbir dalam shalat wajib adalah 94 sedangkan dalam shalat sunah rawatib adalah 77 kali bacaan takbir. Maka kita bias memperoleh rangkaian bilangan .
Dari jumlah 171 kali bacaan takbir dalam shalat wajib dan shalat sunah yang mengiringinya, jika kita kembalikan kepada bilangan konstanta 19 bismillah sebagai pembagi, diperoleh bilangan 9 dan bilangan 9 ini ternyata adalah jumlah bacaan syahadat atau tasyahud dalam shalat wajib 17 rakaat. Maka dari hasil tersebut dapat diperoleh jawaban mengapa sesudah Asar dan sesudah Subuh dilarang (haram) untuk melaksanakan shalat sunah rawatib?Karena, kalau ada justru akan mengacaukan bilangan keseimbangan ini, yang menunjukkan kaitan erat shalat wajib dan shalat sunah Tathawwu’.Selain itu, sekarang dapat kita mengerti betapa pentingnya arti pelaksanaan shalat sunah rawatib itu bagi shalat wajib, yakni sebagai pembentuk pembacaan syahadat dalam shalat wajib.
Setelah mengetahui hal tersebut, maka pertanyaan lain muncul, lalu bagaimana kaitan shalat sunah Tathawwu’ tarawih, witir pada bulan Ramadhan dan dua kali shalat Id dengan shalat wajib?Shalat sunah Tarawih yang Tathawwu’ adalah 8 rakaat.Dilanjutkan witir 3 rakaat yang menghasilkan 60 kali bacaan takbir.Biasanya puasa Ramadhan oleh Rasulullah hanya 29 hari, sehingga diperoleh jumlah bacaan takbir. Sedangkan dari dua kali shalat Id diperoleh jumlah takbir 22 kali dari 4 rakaat normal, ditambah dengan 24 kali takbir tambahan. Jadi pada Shalat Id ada 23 kali bacaan takbir karena setelah takbiratulihram ada 7 bacaan takbir tambahan pada rakaat pertama, dan 5 pada rakaat kedua. Dari keseluruhan shalat Tarawih, Witir dan Id diperoleh jumlah bacaan takbir bacaan takbir.Skemanya sebagai berikut.
Takbir pada Tarawih-witir dan 2 shalat Id
No
Shalat
Rakaat I
Rakaat II
Rakaat III
Jumlah
1
Tarawih 1
5
6
11
2
Tarawih 2
5
6
11
3
Tarawih 3
5
6
11
4
Tarawih 4
5
6
11
5
Witir 3 rakaat
5
5
6
16
6
Idul Fitri
5
6
7
23
7
Idul Adha
5
6
7
23
Jumlah
1786
Lalu bagaimana kaitannya dengan shalat wajib? Bilangan 1786 adalah bisa dihasilkan dari . Bilangan 94 dari bacaan takbir shalat sunah Tathawwu’ di luar rawatib (yang mengiringi shalat wajib), memberi keseimbangan dengan bilangan 94 kali bacaan takbir pada shalat wajib.
Jika dikembalikan kepada faktor konstanta 19, maka bacaan takbir pada Tarawih-Witir dan dua shalat Id yang 1786, jika dibagi dengan jumlah bacaan takbir pada shalat lima waktu yang 94, hasilnya adalah 19 yangmana 19 adalah jumlah huruf kalimat Bismillahirrahmanirrahim, sekaligus juga 19 jumlah tanda baca, sehingga 19 huruf tersebut dapat berbunyi demikian.
Jadi, antara shalat wajib, shalat rawatib Tathawwu’ dan shalat sunah Tathawwu’ non-rawatib, memiliki garis hubung berdasarkan rahasia matematis. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa jumlah-jumlah rakaat shalat, jumlah bacaan-bacaan dan gerakan-gerakannya merpakan hal yang “direncanakan” ada unsur “sengaja bilangan” dari Allah SWT untuk manusia.
Disarikan dari berbagai sumber
Talun, 10 Desember 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar