Puguh Santoso

Saya adalah salah satu pengajar di lembaga pendidikan swasta ...

Selengkapnya
Navigasi Web
325. REUNI PONPES MIFTAHUL HUDA

325. REUNI PONPES MIFTAHUL HUDA

Keluarga besar santri pondok pesantren Miftahul Huda Sekardangan Papungan Kanigoro Blitar dalam mempererat tali silaturahmi beberapa waktu mengadakan reuni yang dikemas dengan berziarah ke makam para kyai, pengasuh dan pendirinya yang dimakamkan di sebelah barat masjid Baitul Makmur Sekardangan Papungan.

Selesai berziarah ke makam yang berada di lokasi Masjid, kami melanjutkan berziarah ke makam wali Jawa Timur yang termasyhur pada penyebaran Islam di tanah Jawa, kami juga terbiasa menyebutnya dengan wali lima (5) dari wali sembilan (9) yang lainnya berada di pulau Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Tujuan pertama adalah komplek pemakaman di Jombang di Ponpes Tebu Ireng yang merupakan pendiri ormas terbesar di Indonesia yakni KH. Hasyim Asy'ari juga beberapa tokoh lain seperti KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Presiden Republik Indonesia ke-4, KH. Wahid Hasyim merupakan menteri agama Republik Indonesia pertama kali beliau adalah ayah dari Gus Dur.

Makam Sayid Sulaiman merupakan tujuan kami selanjutnya hingga ada peristiwa yang unik, bus yang kami tumpangi mogok diperkirakan sopir lupa mematikan lampu ketika parkir yang mengakibatkan akinya tekor. Namun Alhamdulillah semua bisa teratasi.

Menjelang waktu Dhuha kami samai di makam Syekh Kholil Bangkalan yang merupakan guru pendiri Nahdlatul Ulama, tentunya waktu tersebut tidak disia-siakan sekaligus mencoba menu khas Madura yang terkenal dengan satenya itu. Semua berbaur diantara santri dan keluarganya tanpa membedakan satu dengan yang lain.

Perjalanan kami lanjutkan ke Raden Rahmat Sunan Ampel yang berada di Ampeldenta Surabaya. Sekitar pukul 11.00 wib siang kami sampai disana cuaca sangat terik ditambah lagi armada kami tidak bisa parkir di dalam karena sudah penuh. Begitupun jamaah di area makam yang sangat berjejal namun tidak mengurangi kekhusukan rombongannya kami dalam memanjatkan doa.

Sunan Giri nama aslinya Raden Paku, Jaka Samudra ketika remaja dan Prabu Satmata tujuan kami berikutnya, hingga ke makam Maulana Ishaq ayah Sunan Giri juga sunan Drajat yang merupakan adik Sunan Bonang, begitu juga Syekh Ibrahim Asmoroqondi ayah sunan Ampel juga kami ziarahi.

Perjalanan kami tutup dengan dengan harapan kami semua dapat menjalankan rutinitas positif seperti ini ditahun yang akan datang, juga berharap semoga doa-doa kami senantiasa dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Aamiin.

Blitar, 24 Februari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post