L Lawliet

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BINGKISAN MEMORI

BINGKISAN MEMORI

Dentuman keras mengawali adanya peperangan. 2 serdadu gagah menembakkan senjata pertanda dunia ini sudah menjadi miliknya.Ku kencangkan tali sepatu boot hitam milikku lalu kurapikan seragam yang melekat di tubuh ini."Dunia ini tak aman lagi!." Tak ada yang bisa menebak kapan dunia ini akan hancur.Bermodalkan senjata api dan juga tombak yang terbuat dari bambu runcing tak akan cukup untuk mengalahkan senjata berteknologi tinggi buatan negara maju.Di saat orang lain lebih memilih untuk mengikuti perkembangan zaman dan tekhnologi,kami di sini memperjuangkan bangsa kami,tanah warisan nenek moyang kami.

Bendera pusakaq tak lagi dikibarkan.Tangisan dan raungan terdengar di seantero dunia.Siang dan malam dihabiskan untuk menyusun rencanayang mungkin saja bisa memerdekakan kembali bangsa yang dijajah ini.Kekurangan pasokan makanan,minuman,tidur pun tak nyenyak.Bayangkan apabila bangsa kalian dijajah,akankah kalian bisa menelan ludah bahkan sekali ?,Tidak!!.Bagaimana mungkin kita bisa memikirkan hal itu sementara apa yang telah menjadi hak kita,milik kita telah direnggut?.Memang tidak salah,tapi diluar sana masih banyak yang tidak peduli akan simpang siur yang terjadi saat ini.

Hari demi hari,Tahun demi tahun terus saja terlewati tapi masih tak bisa mengembalikan apa yang telah direnggut oleh serdadu-serdadu itu.Kami terus berharap adanya keajaibsn yang bisa mengembalikan semuanya seperti semula tapi tak ada yang terjadi.Kami terus berusaha,bekerja keras bahkan menangis darah sekalipun tak ada yang terjadi.Inikah yang dinamakan keadilan?Satu persatu telah dikalahkan oleh amukan raksasa hijau bersenjata.

"Kini tak ada harapan lagi".Para pejuang terus jaja berguguran.Tapi mengapa,mengapa tak ada yang menghadiri pemakamannya?.Apakah mereka ini penjahat hingga tak lagi dianggap."Kini tak ada lagi yang tersisa kecuali aku!aku!!".Teriak seorang kakek tua di teras rumah berwarna hijau muda.Setiap mata terus tertuju padanya.Mereka terus menatapnya dengan aneh.Seseorang terlihat keluar dari dalam bilik menuju teras rumah."Sudahlah Ayah,itu kan sudah lewat,masa lalu tidak perlu diingat lagi"Kakek tua itu adalah salah seorang pejuang yang masih betahan hingga sekarang.Pejuang yang pernah merasakan kejamnya masa penjajahan pada masa itu.Kenangan yang menyakitkan,tapi begitu berharga dikumpulkan menjadi satu hingga menjadi "BINGKISAN MEMORI"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah. Saya suka ceritanya.

17 Aug
Balas

Alhamdulillah kalau ceritanya bagus..baru bisa bikin cerpen sekarang..padahal sudah direncanakan 1 bulan yang lalu

18 Aug

Merdeka Kek!...

17 Aug
Balas

Warisan yang tetap berharga sampai anak turunnya. Semangat juangnya... !!!

17 Aug
Balas



search

New Post