Asmega Masri

Asmega Masri, S.Pd.I adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan ibu Hariati dan bapak M.Masri yang lahir di Sossok, 17 Januari 1987. Riwayat pendi...

Selengkapnya
Navigasi Web

"Beli Buroncong dapat Bonus Pelajaran Berharga"

Hah...jajanan tradisional ini mungkin salah satu jajanan gerobak yang masih hits di sulawesi selatan. Namanya "Buroncong" ( Pukis original). Termasuk jenis kue yang terbuat dari adonan dasar, tepung dan kelapa. Rasanya memang muantap. Tapi lebih enak disantap hangat-hangat dengan secangkir teh atau kopi sambil menikmati sejuknya udara pagi.

"Buroncong". Sejak kecil sampai sekarang ini menjadi kue fovoritku meskipun saat ini sudah mulai ada yang memodifikasi rasanya menjadi berbagai aroma dan aneka rasa, mulai dari rasa coklat, keju, kacang dan lain sebagainya. Selain rasa, aneka warna pun sudah ada dan orang orang menyebutnya "kue Pukis"

Namun, rasa original ini tetap nempel dilidah. Meskipun ada beragam rasa dan warna yang menjadi saingannya.

Tapi kali ini bukan tentang kue ini saja yang ingin saya tuliskan, tapi lebih dari itu tentang kisah inspiratif seorang penjual kue ini.

Beberapa waktu yang lalu, saya singgah untuk membeli kue ini, di sela-sela beliau mengemas kue itu, saya sedikit kepoin bapak dan bertanya tentang "Mengapa bapak masih saja bertahan dengan menjual Buroncong bertahun tahun lamanya", Kenapa tidak memilih pekerjaan lain atau mungkin sedikit memodifikasi kue nya seperti yang lain.

Lalu sang bapak menjawab, "Bu..profesi inilah yang menghidupi keluarga saya dan membuat anak-anak saya menikmati pendidikan. Apapun profesi saya kalau itu mampu menyekolahkan dan menghidupi keluarga saya, berarti inilah rezeki saya dan itulah profesi yang sudah ditetapkan Tuhan pada saya. Lagian kalau saya tidak jualan Buroncong, dimana lagi ibu bisa dapat selain di saya khn bu"...(heeee, sambil bapaknya bercanda dan tertawa)...haaa,,,iya juga ya,,,(pikirku)

Yah,,,bapak memang satu-satunya penjual buroncong yang masih eksis di kampung kami. Beliau hanya mangkal saat pagi dan sore hari. Itupun tempatnya hanya 2 lokasi yang sama setiap harinya. Hingga orang-orang sudah sangat menghafal tempatnya.

Percakapan singkat hari ini dengan beliau, sungguh memberi pelajaran berharga.

"Buroncongnya enak, Kesetiannya tentang menjaga rasa kue yang masih original dan kebanggaannya pada profesinya pun kereeen".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post