Sehari bebas kendaraan bermotor, merupakan salah satu kegiatan yang diprogramkan di sekolah kami. Sebagai salah satu sekolah Adiwiyata memang seharusnya banyak kegiatan yang dilaksanakan bertujuan mendukung kesehatan lingkungan. Salah satunya adalah mempraktikkan kegiatan bebas asap kedaraan bermotor dari lingkungan sekolah.

Ketika kegiatan ini dipilih sebagai salah satu program untuk mengedukasi siswa agar mengerti arti pentingnya hemat energi, ada ragu dalam hati. Apakah mereka bisa lepas dari kendaraan bermotor khususnya sepeda motor yang menjadi kebutuhan utama transportasi mereka? Tidak hanya ke sekolah, tetapi siswa masa sekarang hampir tidak bisa lepas dari kendaraan bermotor. Mereka tidak pernah merasakan bagaimana asiknya berjalan kaki ke sekolah. Karena terlanjur dimanjakan oleh teknologi yang serba mudah.

Dari empat ratus lebih siswa di sekolah kami, yang naik sepeda bisa dihitung dengan jari. Pejalan kaki hampir tidak ada. Selebihnya pergi dan pulang sekolah naik sepeda motor. Sebagian besar mereka berhak penuh menggunakannya baik di rumah maupun ke sekolah.

Mencoba! Itulah tekad sekolah. Dan hari ini sehari setelah peringatan hari kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia semua warga sekolah diwajibkan bebas kendaraan bermotor. Hasilnya boleh dikatakan yes oke. Entah bagaimana cara mereka sampai ke sekolah, tidaklah penting. Yang pasti dari hasil wawancara spontan dengan beberapa siswa, mengatakan kalau mereka berjalan kaki dari rumah, walaupun jarak rumah sekitar 2 kilometer. Demikian pula dengan Bapak/Ibu guru. Ada yang bersepeda, ada yang jalan kaki. Asik juga ya. Rasanya kembali ke masa saya sekolah esempe dan esema.

Boleh juga program ini dilakukan sesering mungkin. Banyak nilai positif yang didapat. Selain hemat energi, mengurangi polusi udara. Sehari saja tidak naik motor ke sekolah, berarti ratusan liter pertalite bisa dihemat, dan juga menyegarkan udara karena nihil asap motor. Minimal di lingkungan sekolah.

Selain itu,hitung-hitung olahraga. Biarpun olahraga yang dipaksakan, toh tetap untuk menyehatkan jiwa dan raga. Karena sambil jalan bisa berhaha dan berhihi dengan teman atau dengan siswa. Yang lebih penting dari itu adalah mengedukasi siswa agar mengerti bahwa kemampuan bumi ini terbatas. Kalau kita tidak merawatnya, kita juga nantinya yang menanggung akibatnya. Ayo anak-anak, kita rawat bumi ini dengan meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor.

Berjalan kaki itu kereeen loh, ayo kita coba lagi!