Megawati Purba

Saya seorang guru di tingkat SMP. Ribuaan siswa sudah berinteraksi dengan saya. Ribuan karakter juga yang sudah saya hadapi. Sebagai guru, banyak yang say...

Selengkapnya
Navigasi Web
Setelah Pesta Usai

Setelah Pesta Usai

Membangun kebiasaan yang baik tidaklah mudah. Butuh waktu yang sangat lama bahkan tidak terbatas. Terutama menyangkut kebersihan. Banyak faktor membuat seseorang sering atau selalu mengabaikan kebersihan terutama di tempat umum. Ada banyak alasan yang sering diungkapkan mengapa membuang sampah tidak pada tempatnya.

Pertama, karena tidak tersedia tempat sampah. Sebenarnya alasan ini tidak masuk akal. Karena tanpa tempat sampah, jika seseorang merasa bertanggung jawab menjaga kebersihan, pasti kebersihan tetap terjaga. Banyak cara yang bisa dilakukan agar kebersihan tetap terjaga.

Kedua, seseorang membuang sampah sembarangan karena mengikuti prilaku orang lain yang juga membuang sampah seenaknya. 'Mereka membuang sampah sembarangan, saya juga melakukannya. ' Begitulah kira-kira alasan yang diberikan untuk membela diri. Itulah sebabnya ketika ada pesta atau keramaian selalu menyisakan sampah. Bagi orang yang peduli kebersihan tentunya melihat sampah berserak, membuat risih. Tapi mau apa? Rasa risih itu hanya bisa dipendam, dibawa pulang ke rumah, lalu terlupakan.

Alasan yang ketiga, tidak sedikit orang berpikir licik seperti ini. Bagi orang-orang golongan ini merasa bahwa yang perlu bersih hanya 'aku'. Rumah harus bersih, maka sampah buang saja ke halaman tetangga. Tidak jarang karena perkara sampah, antar tetangga bertengkar. Mobil harus bersih, maka tidak jarang dalam perjalanan seseorang mambuang sampah seenaknya dari dalam mobil. Tidak perduli dengan orang-orang yang mengendarai sepeda motor dibelakangnya. Ironisnya, tidak jarang dilakukan pemilik mobil mewah.

Jika ada pertanyaan, apa yang tersisa setelah berakhirnya suatu pesta atau keramaian? Jawabannya pastilah sampah. Kalau tidak yakin, buktikan saja. Di mana ada keramaian, disitu ada sampah.

Karnaval yang diadakan hari ini di Rembabg membangkitkan banyak sektor, terutama ekonomi pengasong. Selain itu memberi hiburan gratis pada masyarakat. Sayangnya, setelah pesta usai para petugas kebersihan harus bekerja keras memulihkan kebersihan.

Kata-kata bijak seperi 'kebersihan sebagian dari iman' yang sering didengungkan, hanya sebatas kata-kata tanpa makna. Belum semua memaknai kata-kata tersebut melalui perbuatan atau tindakan.

Himbauan, ajakan, bahkan paksaan terhadap seseorang atau sekelompok orang untuk menjaga kebersihan tidak bisa menjamin bahwa kebersihan itu akan terwujud. Di sekolah tempat yang seharusnya semua orang peduli kebersihan, nyatanya tidak menjamin semua sekolah bisa rapi dan bersih. Butuh waktu tak terbatas agar seseorang memaknai bahwa kebersihan sebagian dari iman. Sampai kapan? Sampai hati seseorang tergerak menjaga kebersihan, tidak hanya bersih untuk diri sendiri, tapi bersih untuk kita, untuk semua, untuk Indonesia.

21082022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post