Megawati Purba

Saya seorang guru di tingkat SMP. Ribuaan siswa sudah berinteraksi dengan saya. Ribuan karakter juga yang sudah saya hadapi. Sebagai guru, banyak yang say...

Selengkapnya
Navigasi Web
Warung Kejujuran

Warung Kejujuran

Jujur itu satu sikap yang lurus hati, mengatakan fakta, tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi. Jujur itu berkaitan erat dengan prilaku ikhlas seseorang melakukan sesuatu, berbuat, berkehendak serta berkata sesuai dengan kata hatinya. Sehingga seseorang yang jujur selalu ikhlas melakukan sesuatu dan tidak ingin mendapatkan pujian dari orang lain.

Jujur itu sangat sejuk didengarkan, tetapi sulit untuk dilakukan. Mudah diucapkan tapi berat melakukanya. Jujur itu simpel jika dibayangkan, tapi harus berjuang sampai berdarah-darah agar bisa melakukanya. Tanpa usaha itu, kata jujur hanya sebuah kata yang sia -sia.

Seseorang yang ingin jujur sering bergolak dalam hati. Pergolakan bisa datang dari dalam diri sendiri, bisa juga dari luar yang mempengaruhi. Tidak jarang terjadi seseorang yang berkepribadian jujur, manjadi tidak jujur karena ada peluang atau ada kesempatan untuk melakukan ketidakjujuran. Dalam kondisi demikian kekuatan iman seseorang dipertaruhkan.

Untuk membiasakan sikap jujur ini, sekolah SMP 2 Sulang, Rembang, mencoba membangun kantin kejujuran. Hal ini berkaitan dengan masa pandemi Covid-19. Walaupun pembelajaran tatap muka sudah mulai dilaksankan, tapi kantin sekolah belum dibuka, untuk menjaga dan mencegah agar terhindar dari paparan virus jahat itu.

Walaupun sekolah sudah menghimbau agar siswa membawa bekal dan minum sendiri dari rumah, kenyataannya tidak semua mematuhinya. Mereka ingin praktis. Bawa uang tidak ribet, jauh lebih mudah dari membawa bekal.

Di sisi yang lain, jika tidak ada yang menjual makanan, uang tidak berarti apa-apa. Justru siswa cenderung cari kesempatan keluar dari lingkungan sekolah untuk mencari warung. Karena alasan itulah dibangun kantin kejujuran. Siswa diberi kesempatan bergilir membeli makanan di kantin kejujuran. Mengambil makanan sendiri, membayar sendiri sesuai harga yang sudah tercantum. Jika uang harus kembali, siswa diberi kebebasan mengambil kembaliannya. Saat ini kejujuran seorang siswa benar-benar diuji. Jika kejujurannya kuat, berarti dia berhasil menjaga hatinya.

Setelah berjalan beberapa hari, semua berjalan lancar dan baik. Dari hasil penjualan yang dihitung, siswa benar-benar jujur. Tidak ada jajan yang terjual tanpa berbayar.

Terimakasih anak-anak. Semoga kejujuran ini bisa terus kalian pertahankan hingga kelak kalian menjadi orang dewasa. Sebagai apapun status dan peran kalian di masyarakat, teruslah jujur. Karena jujur itu menyejukkan, dan mendamaikan hati.

Semoga!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

pembiasaan kejujuran melalui bisnis... keren...

28 Jan
Balas



search

New Post