Jungkir-Balik Duniaku
Menjadi guru, memang bukanlah impianku. Impianku sesungguhnya adalah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti ibuku. Beliaulah inspirasiku. Aku ingin bekerja seperti ibuku, namun, di Belitung ini, selain PNS, sulit sekali menemukan lapangan pekerjaan, kecuali timah dan petani lada. Mengingat dan menimbang keadaanku baik fisik maupun mental. Aku tak kan sanggup. Jadi, tekad bulatku setelah tamat SMA adalah kuliah lalu ikut tes PNS. Lalu mengapa guru yang aku pilih? Alasan ini bersumber dari inspirasi orang ke dua, yaitu guruku. Beliau berkata, bahwa profesi yang baik menurutnya untuk seorang perempuan adalah guru. Alasannya sederhana, jam kerja guru hanya setengah hari. Jadi, sisa waktunya dapat dimanfaatkan untuk mengurus keluaganya. Entah mengapa aku tersihir dengan penjelasannya. Bagiku hal itu sungguh mulia. Berbagi ilmu dan membantu mencerdaskan anak bangsa, namun tidak lalai akan kewajibannya kepada keluarga. Bermodalkan inspirator dalam hidupku, aku melangkahkan kaki, memantapkan batin untuk menempuh ujian SPMB. Alhamdulillah, berkat doa tulus ibu, serta ridho-Nya, aku lulus pilihan kedua, jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Tahun demi tahun menjalani perkuliahan, suka dukanya membuatku memahami satu hal. Untuk mencapai sebuah tujuan, seseorang harus yakin pada kemampuan yang dimilikinya. Percaya bahwa akan selalu ada jalan untuk setiap masalah yang dihadapi. Untuk seseorang yang berlatar belakang IPA, lalu terjun ke dunia bahasa dan sastra, bukanlah hal yang mudah. Aku yang biasa berpikir tentang benar dan salah, rumus-rumus, serta hitung-hitungan, harus terbiasa dengan pelajaran tentang analisis bahasa, apresiasi sastra (di mana tidak ada yang benar dan salah, karena sastra lebih kepada rasa dan pengalaman seseorang), serta hal lain yang menuntut pengekspresian diri (membaca puisi, pementasan drama, dan sebagainya). Aku meresa duniaku terbalik. Namun dengan tekad sekuat baja, maka aku yakinkan aku mampu. Dengan semangat dan tekad kuat serta tak lupa doa ibu dan ridho-Nya jualah ketika yudisium, Agustus 2009, aku diumumkan lulus dengan predikat cum laude.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang bagus bu
Terima kasih, Pak. Ini baru mulai menulis, kebetulan sedang pelatihan sagusabu di Kab. Belitung. ^_^
Keren din
Bagus dek