Jiwa Guru Jauh Lebih Penting, Sudahkah?
Hari ini hari guru. Hari ini juga, salah satu hari bagian dari pesta demokrasi di SMP IT Al Kahfi dilaksanakan, penyampaian misi serta program kerja dan debat calon kandidat ketua Osis.
Sejak pagi. Sudah berkeinginan menulis. Terutama mengenai guru, sesuai momennya hari guru. Namun, karena ada beberapa kegiatan di pagi hari. Keinginan menulis ditunda pada siang harinya.
Ternyata tidak sesuai dengan rencana. Belum sempat menulis, kiranya batre hp sudah habis dan ditambah dengan lampu mati. Akhirnya tidak bisa mengetik, menulis. Biasanya menulis di hp.
Membaca, salah satu solusi untuk menghabiskan waktu agar bermanfaat.
Teringat lagi. Saat acara Satu Guru Satu Buku yang diadakan oleh Media Guru di Pasaman Barat. 09-10 November 2019 lalu. Pernah membeli buku pemateri saat itu yaitu pak Febry Suprapto berjudul Puzzle Hati Ayah yang belum sempat dibaca keseluruhannya.
Saat asyik membaca sambil membalik, halaman demi halaman buku ini. Ternyata salah judul di dalam buku ini mengenai guru. Judulnya Jiwa Guru Jauh Lebih Penting (Sebuah nasihat dari Dr. KH. Abdullah Syukri Azarkasyi,M.A).
Dalam tulisannya itu, pak Febry menceritakan bahwa ia pernah mengikuti sebuah forum di Gedung Serba Guna PP Al Ishlah Bondowoso. Dalam kesempatan tersebut. Ia bertanya kepada KH Abdullah Syukri Syukri Azarkasyi M.A, salah seorang Pimpinan PP Modern Gontor Ponorogo. Yang ia tanyakan adalah apakah ada amalan-amalan khusus yang dilakukan oleh pimpinan Gontor, sehingga Gontor menjadi Pondok Modern yang sangat maju dan memiliki banyak cabang dimana-mana. Belum lagi termasuk ratusan pondok yang didirikan oleh para alumninya.
Mendengarkan pertanyaan tersebut, Kyai Syukri tersenyum dan swmpat tertawa. Lalu menjawab bahwa tidak ada amalan khusus yang dilakukan oleh pengasuh Gontor. Mereka hanya melaksanakan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti halnya puasa sunnah, sholat tahajud dan dzikir-dzikir yang mat'sur. Lalu membacakan pepatah bahasa Arab yang artinya "Materi Pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi metode pembelajaran jauh lebih penting daripada materi pembelajaran".
Lalu, menambahkan "Metode pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi guru guru jauh lebih penting dari pada metode pembelajaran ".
Lalu "Guru adalah sesuatu yang penting. Tetapi jiwa guru jauh lebih penting dari seorang guru".
Jiwa guru jauh lebih penting, saat ia membangunnya dengan meningkatkan kedekatan kepada Allah. Melakukan amalan-amalan wajib, ditambah dan disempurnakan dengan amalan-amalan sunnah. Dan yang paling penting adalah niat dan keikhalasan kita dalam mengajar, membimbing dan mendidik siswa. Ikhlas dalam menasehati, disiplin ketika mengajar, berakhlak baik kepada siswa, mendoakan mereka setelah selesai sholat atau disetiap sepertiga malam kita, untuk mereka siswa kita.
Dengan hal itu diharapkan ilmu dan nasehat yang disampaikan lebih mudah diterima oleh siswa. Karena sesuatu yang berasal dari hati akan diterima oleh hati. "Jiwa guru jau lebih penting daringuru". Sudahkah kita menyadarinya?
Selaku seseorang yang baru di dalam dunia ini, guru. Belum genap satu tahun setelah lulus dari dunia perkuliahan. Menjadi seorang guru, ternyata tidak semudah yang dibayangkan, juga tidak sesulit yang difikirkan. Namun, untuk jiwa guru yang telah dibahas di dalam buku pak Febry tadi. Membuat saya berfikir ulang, mengenai jiwa guru yang jauh lebih penting dengan guru itu sendiri. Introspeksi lagi, selama ini. Sudah baikkah niat dalam mengajar, sudah ikhlaskah, serta sudah berbuat dari hati kah.
Untuk seluruh guru di dunia ini. Selamat hari guru. Kita adalah tonggak perubahan untuk generasi penerus lebih baik. Mari terus berbenah untuk terus meningkatkan kualitas kita, mungkin dimulai dari memperbaiki jiwa kita. Jiwa seorang guru sebagaimana yang sudah dibahas sebelumnya.
Pasaman Barat, 25/11/19
Malam debat calon kandidat Osis. Sebelum hari berganti_
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju Bund. Paparan yang mantaps. Sukses selalu dan barakallahu fiiik
Terimakasih bund. Sukses selalu dan barakallah fii umrik aidon