Adee Meitasari

Membaca untuk ditulis Menulis untuk dibaca Minimal untuk pengingat diri...

Selengkapnya
Navigasi Web
KUPANG KENANGAN

KUPANG KENANGAN

#TantanganGurusiana

#HariKe_14

Kupang yang aku tulis bukan Kupang nama kota, tetapi makanan khas Jawa Timur.

Dilingkungan tempat tinggalku sulit mendapatkannya dibanding bakso, mie ayam atau tahu tek.

Tetapi beberapa hari ini ada penjual baru yang mangkal ditepi jalan menuju rumah, pertama melihatnya aku langsung menghadiahkan Fatihah dengan mata berembun untuk almarhum almarhumah ayah dan ibuku, karena aku teringat beliau.

Semakin menua hal yang pernah menjadi kebiasaan masa lalu terasa ngangeni dan menjadi kenangan manis.

Termasuk kupang.

Puluhan tahun yang lalu makanan ngider yang lewat rumah adalah makanan tradisionil seperti pecel, semanggi, kupang yang dijajakan ibu-ibu dengan di sunggii, kalau malam lontong ada gule kacang ijo dan tahu campur.

Sedang bakwan dan mie ayam dijajakan dengan rombong, belum ada, setelah aku menginjak remaja baru muncul penjual keliling mas-mas yang awalnya berasal dari Malang.

Sebagai anak perempuan tertua di hari minggu rumah ibu sering menjadi tempat berkumpul adik-adiknya.

setelah makan, menjelang siang obrolan berpindah ke teras menunggu kupang lewat.

Begitu penjaja datang langsung dipanggil dan mereka langsung mengelilingi si mbok demikian penjual pada saat itu dipanggil dan memesan sesuai selera masing-masing pedas dan asamnya.

Aku yang awalnya juga berada diteras langsung bergabung dengan ayahku kebalikan ibu bersaudara, ayah tidak suka kupang.

Dari jendela kaca ruang tamu aku memandang keheranan sambil bergidik perempuan-perempuan muda yang makan dengan selera, sesekali ada yang mendatangi penjual tambah sambal, tambah ini tambah itu.

Beberapa putra dan putri tante yang seusia aku juga ikut makan, kadang mereka masuk keruang tamu mengajakku mencicipi, aku langsung menutup mulut atau menyembunyikan wajah dibalik lengan ayahku.

Kenapa ??

Karena ayah yang orang Padang bilang Kupang itu kutu anjing dan yang bikin hoek cerita ayah saat itu penjual mencari kupang memakai (maaf) "limbah manusia"

Pernah selesai makan kupang ibu jatuh pingsan didepanku yang saat itu mengikuti ibu ke kamar mengambil dompet untuk membayar kupang, makin banyak saja cerita buruk kupang yang ada dibenakku karena saat itu aku benar-benar kaget, hanya kami berdua di kamar semua berada di teras, bahkan ayah tengah di luar kota.

Sampai berteriak sekencang-kencangnya, saking takutnya aku saat itu.

Menjelang remaja ketika ke daerah pantai, ditunjukkan dari kejauhan nelayan pencari kupang dengan membalurkan kuning-kuning di papan, maka semakin merasuki akulah ke jijikan kupang.

Kok waktu itu aku tidak secerdas anak-anak sekarang ya ?

Anakku ketika di ceritakan sesuatu yang menurutnya tidak nalar, pasti akan banyak pertanyaan, semisal : "Kalau kupang itu kutu anjing, kok nyarinya di pantai ?"

Atau apalah ...

Setelah dewasa dan berumah tangga baru aku nyadar itu cuma cerita bohong si papah agar saat semua makan ada yang menemaninya.

Ternyata kupang bukan kutu anjing cara mencarinya antara lain dengan cara membalurkan tanah liat kuning di papan, jadi bukan dengan kuning yang lain

Rasanya ??

Enak, gurih, pedas manis kecut jadi satu ...

Tentang ibu pingsan, itu gegara belum sempat sarapan dalam keadaan perut kosong makan kupang dengan taste asam pedas karena di beri jeruk nipis dan sambal yang terlalu banyak.

rupanya ibu terkena maag.

Kenapa ibu tidak membantah hoax si papah ibarat netizen ?

Jawab ibu setelah aku tanya : "emang enak lagi makan makanan favorit dirusuhin ?"

Owalah ...

Kalau emak-emak jaman sekarang pengin me time gitu toh...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post