Impian Rasa

Impian Rasa
Melda, S.Pd.
Menapaki jalan ini adalah mengurai masa ketika aku mulai beranjak dewasa. Sebuah masa yang penuh dengan pernak-pernik rasa yang sulit kuungkapkan dengan kata-kata. Sebagai gadis belia pastinya memiliki impian . Bagiku ini hanya impian sederhana. Sangkin sederhananya hingga aku malu untuk mengungkapkannya pada siapapun meskipun hanya di pasir pantai yang hanya sesaat dan akan hilang seketika terhapus ombak.
Aku terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana . Aku anak ketiga dari enam bersaudara. Aku memiliki seorang kakak perempuan , seorang abang, dua orang adik laki-laki, dan seorang adik perempuan. Sebuah keluarga kecil pada masa itu, namun kini sudah termasuk keluarga besar. Papaku adalah seorang guru SMP sedang Mamaku adalah ibu rumah tangga. Wajar jika setiap bulan Mama harus memutar otak agar uang belanja yang diberikan Papa cukup untuk kebutuhan makan kami sehari-hari dan juga untuk kebutuhan sekolah.
Entah kenapa, aku merasa kakakku tidak menyayangi aku dan merasa tidak suka dengan aku bahkan sedikit iri dengan aku. Hubungan kami tidak seperti kakak dan adik. Kalau aku melihat teman-temanku begitu akrab dan dekat dengan kakaknya, berbagi cerita serta diselingi dengan pertengkaran, namun hubunganku dengan kakakku tidak seperti ini. Sudah selayaknya, dua orang saudara perempuan tidur satu kamar dan satu tempat tidur.Namun kakakku tidak menginginkan itu. Dia sepertinya tidak menginginkan adik perempuan. Ku coba menepis perasaan itu. Kata orang wajahku lebih cantik dari wajah kakakku, namun aku tidak merasakan itu. Kurasa waktuku berjalan lambat. AKu tumbuh menjadi gadis belia yang introvert, pemalu, dan tidak banyak bicara, dan kurang percaya diri. Berbeda dengan kakakku yang ramah sehingga memiliki banyak teman. Betapa aku merindukan masa remaja yang penuh dengan keceriaan bersama kakakku. Itulah impian rasaku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih, Mas Dede
Tahab awal yang luar biasa kak.semangat terus salam literasi
Terima kasih, Dek Naya. Semoga Istiqomah untuk berliterasi