Semakin banyak masyarakat yang memelihara kucing dirumah mereka. Yang harus diperhatikan pemilik kucing, antara lain kesehatan dan kebersihan kucing, agar tetap sehat dan lincah. Karena jika kucing mereka sakit atau meninggal, mereka akan merasa sedih atau bahkan merasa kehilangan.

Jika kucing menurun kesehatannya atau sampai sakit parah, pemilik perlu memberikan obat, baik yang diresepkan atau disarankan dokter hewan atau lainnya secara rutin sesuai dosis yang, agar kucing mereka segera sembuh, meskipun kucing tidak merasa nyaman. Untuk itu, memberi obat pada kucing perlu ketelatenan pemilik hewan, agar obat dapat masuk ke tubuh kucing, sembuh dan tidak stres dengan tetap memperhatikan keselamatan kucing maupun orang yang memberikan obat. Berikan obat saat kucing tenang, dengan menggendong atau memeluk kucing.

Proses pemasukan obat ke mulut kucing dengan bermacam cara, disesuaikan dengan bentuk obat, antara lain:

1. Untuk obat yang berupa cairan atau sirup, gunakan spoit (alat suntik) tanpa jarum. Setelah obat dimasukkan kedalam spoit sesuai dosisnya, posisikan spoit lewat samping mulut kucing, jangan dari depan karena khawatir kucingnya tersedak. Sedikit demi sedikit keluarkan obat dari spoit dengan tetap memperhatikan gerakan kucing menelan obat, sampai obat dalam spoit habis.

Kelemahan jika tidak hati hati menggunaan spoit, obat yang terasa di lidah kucing kadang membuat kucing mengeluarkan air liur yang berlebihan dan bahkan jika kucing berontak, obat akan banyak terbuang.

2. Untuk obat berupa tablet atau kapsul, ada 3 cara.

a. Dengan tangan, setelah kucing dihandel dengan baik, buka mulut kucing atau tekan dengan lembut rahang bagian bawah, sehingga kucing membuka mulutnya. Lalu letakkan obat pada bagian belakang mulut, di ujung pangkal lidah dengan tangan kita dan segera keluarkan tangan. Lalu tutup mulut kucing dan posisikan mulut kucing agak tinggi. Kadang perlu dibantu dengan usap leher ke arah bawah atau dicekok air dengan spoit sampai ada gerakan kucing menelan obat.

b. Dengan bantuan alat pelontar obat / Piller, alat seperti spoit yang pada ujungnya terbuat dari karet lembut yang menjepit tablet atau kapsul dan ada pendorong obat untuk memposisikan obat di ujung pangkal lidah, lalu alat segera dikeluarkan dari mulut dan mulut ditutup. Lanjutkan dengan posisikan mulut kucing agak tinggi dan usap leher ke arah bawah atau dicekok air dengan spoit sampai ada gerakan kucing menelan obat. Kelemahan jika tidak hati hati menggunakan alat ini, bisa mengakibatkan kucing tersedak.

c. Jika sulit memasukkan obat dalam bentuk tablet atau kapsul, bisa dibantu dengan menumbuk tablet atau mengeluarkan obat dari kapsul dan menambahkan air. Setelah air dan obat di aduk rata, masukkan obat dengan menggunakan spoit seperti cara pertama diatas.

3. Obat agar tidak dirasakan pahitnya, bisa dicampurkan dengan vitamin, sekaligus kucing mendapatkan fungsi dari vitamin dan bisa menambah nafsu makan kucing.

Untuk kucing yang sulit dihandel saat memberikan obat, bisa dilakukan oleh dua orang, Satu orang menghandel kucing dan satu orang lagi memasukkan obat ke dalam mulut. Ada juga kucing yang harus dililit dengan kain atau handuk sehingga hanya kepala kucing yang diluar kain, sementara badan kucing tertutup rapat dengan kain, agar kaki kucing terbungkus kain dan tidak mencakar orang yang memberikan obat.

Dengan rutinnya obat yang masuk ke mulut kucing sesuai dosis, dan juga tetap rutin cukup makan dan minumnya serta memperlakukan kucing dengan baik supaya kucing tenang dan tidak stres, akan mempercepat kesembuhan kucing.