
Tabuh Ki Hajar Dewantara
Kita adalah bayi yang lahir dari tabuh pendidikan seorang Ki Hajar Dewantara.
Gemanya menelusuk di antara kemerdekaan yang dirampas Belanda.
Propagandanya menggugah kesadaran kesatuan dan persatuan bernegara dan berbangsa.
Hasil baca dan tulisannya membuat Belanda ternganga,
Hingga diasingkan namun tak surut langkahnya mencintai Indonesia.
Ia lepas gelar kebangsawanannya demi dekat dengan rakyat secara jiwa.
Mulailah ia dikenal bersama Taman Siswa.
Kita adalah anak-anak yang tumbuh dari tabuh semangat seorang Ki Hajar Dewantara.
Semboyan pendidikannya utuh dalam pendidikan rakyat Indonesia.
Dikenalkan pada sekolah dasar tiap penjuru Nusantara.
Tut Wuri Handayani menjadi dasar kokoh insan pelanjut bangsa.
Kita adalah dewasa yang berkembang dari gema tabuh seorang Ki Hajar Dewantara.
Yang kembali menabuh perjuangan menghadapi perang tanpa senjata.
Tabuh bergema menjadi mantra bernama literasi di mana-mana.
Kemampuan menggunakan potensi yang dimiliki anak bangsa dan tidak sebatas kemampuan baca tulis saja.
Memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kaum muda sedang tumbuh dan dewasa bersama ruh Ki Hajar Dewantara,
Bersama menggaungkan perjuangan ibarat dirinya.
Di pojok-pojok kelas tiap jenjang pendidikan tersusun rapi buku-buku ajaib,
di dalamnya tersembunyi masa depan yang diperoleh serta siapa yang memperolehnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisi semangat penggerak pendidikan
Terima kasih Ibu Sri Kusdari. Mari bergerak bersama, Bu.Salam kenal, Bu.