Belajar dari Siswa
Hidup adalah misteri, kadang ada suka dan duka yang membaur menyatu menjadi bagian alur sebuah cerita yang menarik. Iktibar dari perjalanan hidup anak manusia.
Berbagai kisah hidup yang muridku alami dan kadang aku terlibat di dalamnya. Sungguh sebuah alur cerita yang membuat hati terus bersyukur atas segala nikmat sehat yang diberi Allah padaku. Murid - muridku yang tegar dan sabar menerima cobaan dari Allah SWT.
Sandy namanya, sejak terlahir sudah menderita berbagai kelainan dalam fisiknya. Tubuhnya tidak bisa berkembang sempurna. Sandy menderita kelainan tulang, kaki mungilnya bengkok dan tak bisa sempurna seperti anak normal lain. Sandy juga mempunyai kelainan pada ginjal dan jantung.
Tubuh Sandy seperti anak usia lima tahun.Jika duduk di bangku harus memakai bantal. Sandy harus berjuang melawan sakitnya, tetapi Sandy tetap semangat pergi ke sekolah walau pun setiap hari berangkat dan pulang sekolah harus di gendong ibunya. Kedua orang tua Sandy sangat sederhana.
Sandy wajahnya tampan dan senyumnya manis sekali. Bila teman - temannya istirahat Sandy hanya diam di dalam kelas. Kasihan sekali Sandy. Perjalanan hidup Sandy berakhir hingga selesai ujian sekolah. Sandy meninggal penuh kenangan indah. Sehari sebelum meninggal Sandy minta di kitan dan diaqiqohi.
Belum sempat di kitan, Sandy berpulang. Orang tua Sandy mengaqiqahinya. Satu ekor kambing untuk guru-gurunya dan satu ekor lagi untuk warga kampung. Sandy sudah bahagia meski ijasah SDnya belum sempat ditanda tangani. Kesedihan kami tak terkira.
Air mata kami tak dapat dibendung. Selamat jalan muridku yang ganteng. Lain Sandy, lain juga cerita Nada dan Tri Bulan, keduanya berbeda tahun masuk sekolah, tetapi keduanya sama - sama menderita leukimia.
Keceriaan mereka hilang ,ketika leukimia menyerang tubuh mereka.Nada dan Tri Bulan berusaha bertahan demi sekolah. Keduanya mengetahui si leukimia saat duduk di kelas enam SD.
Cerita sedih pun berakhir dengan dipanggilnya mereka berdua ke rumah Allah. Ketegaran hidup yang mereka jalani dan semangat belajar yang tinggi menjadi sebuah motivasi dan pelecut kemalasan pada diriku.
Aku tak bisa menahan air mataku. Mereka pernah jadi muridku di kelas empat. Mereka anak -anak yang kuat, tegar, tidak mudah putus asa dan selalu tersenyum. Sungguh kenangan sedih yang takkan terlupakan selamanya. Aku teringat saat mengendong Sandy, tawa dan senyum serta rambut hitam panjang terurai milik Nada dan senyum serta lemah -lembut suara rembulan.
Selamat tinggal anak -anakku tersayang, selamat jalan dan bahagia di surga Allah SWT yang indah penuh bunga beraneka warna. Berbahagialah kalian dengsn kasih sayang Allah SWT. Aamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar