Aku menggaruk kepalaku, bukan karena kutu, tetapi aku belum juga menyentuh bahkan meliriknya. Buku PRku masih belum penuh ku isi. Teman sudah berapa hari kulewatkan. Buku PRku belum juga terselesaikan.

Aku masih diam belum bergerak. Komputer di tubuhku masih Lola. Aku tiru istilah yang baru ku dengar dari adikku. Aku tertawa jika mengingatnya.

"Loh, inikah si Lola, Wat. "

"Iya, memangnya ada apa, mbak? "

"Kok di FB kamu mencari si Lola? "

"YaAllah. Lola itu bukan kucing, tetapi singkatan dari loding lama. "

"Eala rek,."

Inilah yang membuatku tertawa sendiri. Buku PRku sudah terisi setengah , masih kurang banyak. Aku harus mencari dan menghubungi distributor kata -kata. Adakah teman -temain mengetahui tempatnya?

Buku PRku dari pak guru. Guru penyebar seni merangkai kata menjadi karya indah dinikmati banyak orang. Aku menggaruk kepalaku, sekali lagi bukan karena kutu. Aku berusaha membangun rasa percaya diri. Mampukah aku?

Dimanakah kau sobatku? Ayo bantu aku. Kirimi aku satu buku penuh kosa kata baru. Ku ingin menuntaskan tugasku. Ku garuk kepalaku nyamuk pun ikut tersenyum mengejekku. Nah loh,buntukan?terus lewat mana? Buku PRku menatapku sambil mengrenyitkan dahinya. Aku hanya bertopang dagu menatap buku PRku.

Satu Guru Satu Buku (SaGuSaBu) mampukah aku mengakhiri semuanya dengan indah. Satu buku harus tercipta sebagai awal mencapai mimpi yang hampir hilang. Buku PRku tidak boleh kosong lagi. Segera harus sudah terisi.