Suatu penyakit tentu ada obatnya,tetapi penyakit akibat virus yang satu ini sulit sekali diobati.Virus menulis yang menghantam hati guru -guru bahkan muridnya ikut terkena virusnya. Sungguh luar biasa. Ini fakta bangkitnya jiwa para penulis yang terlahir dari agen virus menulis.

Para petinggi pun mulai melirik para guru yang terkena virus menulis. Mereka mulai menampilkan karya nyata hasil olah pikir dan olah rasa yang sungguh dasyat. Virus menulis memang dasyat. Kebangkitan dari wabah yang menyebar luas tidak terbatas.

Virus menulis langsung menembus tidak hanya hati dan jantung , tetapi sudah menyusup masuk ke dalam urat nadi. Menulis dan menulis penyakit yang tak tersembuhkan dan tak ada obatnya.

Semakin dicoba untuk diobati semakin melekat. Luar biasa virus yang satu ini. Di sinilah akhirnya kita tahu kehebatan pemimpin pembawa virus. Gaya tutur dan bahasanya yang santun, mempesona dan mempunyai aura pemikat sangat hebat.

Anggota yang terkena virus hanya melonggo, menatap tanpa berkedip. Pesonanya sudah tak diragukan lagi. Kapan mulai memanfaatkan virus dasyat ini? Masing - masing harus bertanya pada diri sendiri, termasuk aku. Kapan Ya?

Aku akan memulainya dengan ucap "Bismillah. " Semoga aku bisa merangkai kata demi kata menjadi kalimat yang bermakna dan menarik untuk dibaca semua orang baik yang terkena virus dasyat menulis maupun tidak.

Aku berharap karyaku membuat mereka merasa rindu. Rindu membaca dan mencoba berteman dengan virus menulis. Saran dan kritik tetaplah ada semua demi perbaikan karyaku. Aku manusia biasa tentunya banyak salah yang kulakukan.

Dasyatnya virus menulis menembus hingga aliran darahku. Bagaimana teman-temanku apakah kalian juga begitu? Aku berharap kita sama. Kita akan selalu berbagi dalam suka dan duka terkena dasyatnya virus menulis