Literasi sekarang sedang naik daun.Literasi mengguncang Indonesia. Literasi membanjiri semua lapisan masyarakat. Menulis dan membaca satu rangkaian yang tak terpisah.

Literasi merupakan sebuah wabah yang cepat menyebar hingga pelosok nusantara. Bagi yang terserang wabah literasi membaca dan menulis akibatnya sangat fatal. Penderita penyakit literasi akan awet muda, murah senyum, ramah, peduli sesama, merakyat, dermawan, tidak mudah pikun dan stress serta rejekinya banyak sehingga akhirnya bahagia.

Ruh literasi lahir dan besar dari diri kita sendiri. Pencinta literasi mudah menerima siapa pun sebagai saudara, sahabat Dan teman yang saling berbagi. Ruh literasi selalu membuat hati berbunga -bunga. Kedamaian selalu ada di hati.

Wabah literasi tak ada obatnya, semakin banyak yang menderita semakin membuat dunia terpesona dengan Indonesia. Namun ada borok atau kotoran yang harus dibuang bahkan dikubur dalam -dalam, yaitu :Plagiat (kopi paste) yang membuat noda hitam.

Aku sendiri terkena wabahnya. Sebenarnya sejak dulu,tetapi penyakit literasiku semakin parah saat ikut SaGuSaBu Surabaya 3 di UNESA. Kacaunya ada rasa gembira dan bahagia. Beruntunglah aku terkena virus literasi. Aku dapat meninggalkan jejak.

Jejak yang akan aku tinggalkan adalah buku. Aku berharap penyakit literasi tak kan pernah sembuh. Semoga aku bisa menyebarkan wabah literasi kepada siswa dan teman -temanku. Ruh literasi semakin kuat dan mengikat jiwa pencinta membaca dan menulis.

Penulis peserta SaguSabuSurabaya 3.