Melyanidwi Astuti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengapa?

Aku coba menulis di tengah kondisiku yang tidak dong. Aku hanya ingin mencurahkan isi hatiku saja. Hidup hanya sekali, sudah banyak yang ku lalui. Aku hanya menasehati diriku sendiri. Aku manusia biasa dengan segala ketakberdayaanku.

Ya Allah, ketika aku kau beri nikmat sakit sehingga membuatku tidak masuk kerja, ternyata itu sebuah nikmat terindah. Dijauhkan aku dari satu dosa. Dosa tidak mendengarkan celaan satu teman dengan teman lain.

Namun saat aku masuk, Ya Allah, betapa kejam mereka. Mencela tiada henti - hentinya. Aku menangis dalam hati. Aku takut murka Allah, aku menjauh dari semua dengan mencari dan menyelesaikan pekerjaanku. Setiap hari bayangkan, berapa banyak daging teman yang akan dimakan.

Astaghfirullah Ya Allah, lindungi aku yang sudah bau tanah ini dan jauhkan dari kejamnya dunia ini.Mengapa? Toh pada akhirnya membutuhkan juga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Biasa Bu, sudut pandang orang berbeda, sabar saja

04 Dec
Balas

Sabar dan Tawakal kuncinya mengatasi semuanya bu Mely

04 Dec
Balas

Nemen pak, senior pisan

04 Dec
Balas

Pasal satu senior ga salah, apabila senior salah kembali kepada pasal satu

04 Dec



search

New Post