Melyanidwi Astuti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Menunggu

Puisi.

Sang surya melambaikan tangannya

Sinarnya sudah redup menuju barat batas bumi

Sementara langit mulai gelap gulita

Alam sekitarku hening dan sepi

Tiada tawa renyah bocah - bocah cilik yang lucu

Langit pun menangis lirih di senja hari

Aku hanya mampu duduk seperti kena paku

Hati dan mulutku komat -kamit berdoa tuk yang kucintai

Menunggumu sayang ku tak kenal lelah

Karenamu sayang aku merasa hidupku indah

Senyum dan tawamu membuatku semakin cinta

Aku pun teringat masa muda kita

Cepatlah pulang sayangku

Cepatlah peluk aku dengan cintamu

Aku menunggumu di rumah cinta kita

Aku kan berikan cinta dan kesetiaan padamu saja

Sayang cintaku, aku menunggumu

Menunggu dan berdoa untukmu.

Surabaya, 7-2-2018.Rabu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post