Menunggu
Puisi.
Sang surya melambaikan tangannya
Sinarnya sudah redup menuju barat batas bumi
Sementara langit mulai gelap gulita
Alam sekitarku hening dan sepi
Tiada tawa renyah bocah - bocah cilik yang lucu
Langit pun menangis lirih di senja hari
Aku hanya mampu duduk seperti kena paku
Hati dan mulutku komat -kamit berdoa tuk yang kucintai
Menunggumu sayang ku tak kenal lelah
Karenamu sayang aku merasa hidupku indah
Senyum dan tawamu membuatku semakin cinta
Aku pun teringat masa muda kita
Cepatlah pulang sayangku
Cepatlah peluk aku dengan cintamu
Aku menunggumu di rumah cinta kita
Aku kan berikan cinta dan kesetiaan padamu saja
Sayang cintaku, aku menunggumu
Menunggu dan berdoa untukmu.
Surabaya, 7-2-2018.Rabu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar