Menik Patmaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Rumah Allah
Setelah shalat Subuh di Masjid Nabawi

Rindu Rumah Allah

Ibu adalah segalanya bagiku. Ibu yang sudah mengenalkan aku pada kehidupan ini. Ibu yang selalu menguatkan segala aktivitasku. Dalam pekerjaan juga ibu menjadi motivatorku. Begitu juga dengan kehidupan beragamaku, ibu taklepas dari panutanku.

tiga tahun yang lalu,  ibu menceritakan keinginannya untuk segera datang ke rumah Allah. Beliau rindu berat untuk segera memenuhi keinginannya. Aku bukannya kaget, tetapi heran dan bersyukur mengapa ibuku melontarkannya kepadaku. Mengapa tidak kepada keempat saudaraku ? Kami lima bersaudara, aku anak tengah setelah dua kakak laki-laki dan sebelum dua orang adik perempuanku.

Aku tidak kaget karena memang ibuku sering mengikuti pelatihan dan manasik Umrah. Baik di Masjid maupun di tempat-tempat para trevel mengadakan pelatihan. Terkadang juga beliau mengundang teman-temannya manasik di rumah. Hal itu menunjukkan bahwa beliau memang sangat ingin melaksanakan ibadah umrah.

Aku merasa heran karena dari saudara-saudaraku, kehidupanku termasuk orang yang sederhana dan ekonomi pas-pasan. Aku bukan orang banyak duit, malah dapat dikatakan aku orang yang banyak tanggungan.

Mungkin karena memang kedekatanku dalam segala hal ya ? Aku anak yang dipilih oleh ibuku untuk dapat mendengarkan unek-uneknya. Awalnya aku menganggap itu cuma cerita. Tetapi akhirnya aku merasa taktega membiarkan ibuku berangkat sendiri. Karena dengan berjalannya waktu menurutku bukan hanya sekedar mendengarkan cerita tapi itu adalah ajakan agar kami bisa berangkat bersama. 

Selain heran, aku juga merasa bersyukur karena akulah pilihan Allah SWT. Menemani atau bersama ibu beribadah di tanah Haram Makkah dan Madinah. Aku menganggap bahwa ini  adalah sinyal Allah  agar aku juga segera ke sana.

Tetapi bukannya tidak ada kendala dalam persiapannya. Ada banyak rintangan yang harus kami lewati. dari kurangnya dana sampai sakit hingga benar-benar berangkat. Tiga tahun, baru Allah memperjalankan kami menjadi tamu Allah.

Alhamdulillah, terobati sudah rasa rindu ibuku kepada Baitullah. Alhamdulillah juga dalam keadaan yang serba terbatas diriku bisa bersama ibu  berangkat dan kembali ke Indonesia. Semoga Allah meridhoi perjalanan ibadah kami,aamiin. 21-30 Oktober 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post