Setiap kita pasti pernah merasakan menunggu. Menunggu antrian, ujian, uang bulanan, kedatangan bus, panggilan kerja, jawaban, dan lainnya mungkin pernah kita alami dalam kehidupan ini. Saat menunggu, tak heran jika rasa sabar, cemas, harap, bosan ada dalam pikiran kita. Jika yang ditunggu datang, bahagia akan menghampiri. Namun, terkadang kita akan kecewa jika yang ditunggu tak kunjung datang. Ya, memang... Menunggu harus disertai dengan suatu hal yang bernama "kesiapan". Apapun yang terjadi kita harus siap dengan sesuatu yang ditunggu. Oleh karena itu, sesuai dengan quote yang saya kutip di awal tulisan ini, agaknya saya setuju dengan pernyataan tersebut. Menunggu akan menjadi menyenangkan jika yang ditunggu itu "Pasti"... "Pasti". Sepertinya tidak ada sesuatu yang benar-benar pasti mendatangi kita kecuali kematian. Mungkin dengan belajar ilmu statistik kita bisa belajar dan memprediksi sesuatu yang hampir memiliki probabilitas 100%. Seperti contohnya, misalkan setiap tanggal 25, seorang pegawai di perusahaan X akan menerima upah atau seorang mahasiswa akan menerima pengumuman hasil ujian pada hari W. Apakah hal ini pasti? Menurut saya tidak, ada banyak cara Tuhan ikut turun tangan untung mempengaruhi kepastian terjadinya sesuatu. Untuk contoh diatas, bisa saja pada tanggal 24 di bulan D perusahaan tersebut tiba-tiba di serang, atau terjadi bencana alam seperti hujan meteor, tsunami, atau ada gempa. Ah, sudahlah, itu hanya khayalan saya... Secara teori, contoh pegawai dan mahasiswa memiliki probabilitas di atas 98%,, tapi ada persentase keajaiban yang dapat menganulir contoh kejadian tersebut. Ada banyak cara bagaimana kita mengisi waktu luang disaat kita menunggu. Tak perlu marah, tak perlu kesal. Cukup sedikit sabar dan pikiran positif yang akan menghibur kita dalam aktivitas menunggu itu sendiri. Terkadang, mengamati orang disekitar sebagai bagian dari pelajaran hidup juga bisa membantu kita untuk mengalihkan pikiran sejenak. Mengevaluasi diri, membuat perbaikan, dan belajar sesuatu yang baru dalam waktu tunggu insya Allah akan memberikan kita hal yang lebih baik dibandingkan marah-marah dan kecewa. Akan lebih bijak jika kita menggunakan energi kita untuk berdoa atau beraktivitas positif saat menunggu... Sambil menunggu, mari sejenak, kita diam dan renungkan. Ambil sedikit nafas panjang, pejamkan mata, dan bayangkan yang kita tunggu mulai terlihat dan datang menghampiri. Tersenyumlah,,, semoga yang kau tunggu segera datang. Biarpun mungkin telat, dia sudah berjuang untuk datang... tersenyumlah,,, dan beryukur,,, Sabar dan syukur,,, Akan lebih mudah dan lebih bijak jika kita dapat melakukannya bukan?... Saat ini saya sedang menunggu. Menunggu sebuah kepastian, dan menunggu untuk memberikan kepastian. Pada dasarnya, sebagai seorang golongan darah A, saya termasuk tipe orang yang tidak suka membiarkan orang lain menunggu. Sehingga, nurani saya kadang suka merasa bersalah jika membuat seseorang menunggu. Namun, untuk kali ini saya harus membuat orang lain menunggu karena saya juga sedang menunggu,, hmm mungkin lebih tepatnya mempersiapkan. Semoga apa yang saya persiapkan tidak membuat yang menunggu kecewa... Semoga apa yang saya siapkan dapat memberikan perubahan yang lebih baik untuk orang-orang. Sungguh, saya ingin memberikan kepastian untuk sang penunggu...