Sebagai seorang guru, menjadi pembelajar sepanjang hayat adalah sebuah kewajiban. Apalagi di masa pandemi saat ini, dimana sebagian besar waktu belajar dialihkan di rumah, sehingga guru memiliki kewajiban dan persiapan yang lain dari biasanya demi menjaga keberlangsungan proses belajar bagi peserta didik. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru menyediakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media untuk setiap kali tatap muka di kelas, namun saat ini keberlangsungan proses pembelajaran itu bergeser menjadi sebuah proses pembelajaran jarak jauh. Penggunaaan teknologi sangat erat kaitannya dalam penerapan proses pembelajaran jarak jauh. Penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar acapkali menjadi momok yang sedikit menakutkan bagi pelaku pendidikan. Padahal penggunaan teknologi menjadi satu - satunya media pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini. Tidaklah perlu sebuah teknologi super canggih untuk memfasilitasi peserta didik dalam belajar, namun sebuah tanggung jawablah yang menjadi landasan utama dalam menyediakan, memfasilitasi dan melayani peserta didik agar terbiasa untuk menggunakan teknologi dalam proses belajar.

Terhitung sejak pertengahan april hingga hari ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah. Dalam kondisi ini, bukan tidak mungkin jika kesibukan urusan di rumah dapat membiaskan fungsi guru sebagai fasilitator belajar. Bahkan dapat juga membiaskan kewajiban peserta didik sebagai seorang pelajar. Hal ini dapat terjadi jika tiap kita terlena dengan kondisi mencekam karena keberadaan COVID 19. Guru hendaknya dapat berperan membawa, mengayomi dan memfasilitasi peserta didik untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar walaupun tidak berada dalam satu tatap muka di kelas. Tentu saja proses ini akan terlaksana dengan baik bersama dengan keterlibatan orang tua di dalamnya. Berbagai usaha dan metode dianjurkan pemerintah demi menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar. Pemerintah telah menyediakan program khusus di TVRI untuk dijadikan sebagai media belajar bagi guru dan peserta didik. Selain itu, pemerintah juga menyediakan sebuah flatform gratis di https://belajar.kemdikbud.go.id, sebagai media belajar berbasis internet yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

Tantangan lainnya timbul karena tidak semua sekolah dan tidak semua peserta didik memiliki dan akrab dengan penggunaan media handphone android, laptop dan internet. Padahal ketiga media tersebut menjadi alat yang mampu mendukung keberlangsungan proses pembelajaran di masa pandemi saat ini. Tantangan ini tidaklah mampu dijawab dan diatasi dengan cepat karena berkaiatan erat dengan faktor ekonomi. Siapa yang tidak tahu bahwa pandemi COVID 19 sudah mampu meruntuhkan perekonomian ke jurang resesi.

Sembari berbenah dan menyiapkan diri, guru harusnya juga bersedia dan mampu meningkatkan kompetensi dan wawasan mengenai perubahan paradigma belajar pasca pandemi. Guru harus mulai berani mengakrabkan diri dengan penggunaan media teknologi sebagai sarana belajar. Upaya pembenahan ini bertujuan untuk menyiapkan kegiatan belajar mengajar selama dan pasca pandemi yang entah kapan akan berakhir.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan mengikuti pelatihan dan seminar online yang dapat diakses dengan mudah menggunakan fasilitas internet. Adapun kegiatan tersebut biasanya dilakukan melalui aplikasi Zoom, Google Hangouts Meet dan Cisco Webex. Ketiga aplikasi tersebut seringkali digunakan oleh pihak penyelenggara karena dapat menampilkan suara, video dan salindia secara bersamaan. Penggunaan aplikasi ini bahkan sangat mudah diakses menggunakan handphone.