Disampaikan oleh Yoki Ariyana (Widyaiswara PPPPTK IPA)

dalam Seri Webinar Guru Belajar

pada Hari Rabu, 8 Juli 2020

Berdasarkan Surat Edaran Kemdikbud No.4 Tahun 2020 mengenai pelaksanaan pendidikan selama masa darurat pandemi COVID19 terdapat berbagai ketentuan sebagai berikut

Selama masa pandemi, proses belajar mengajar di kelas ditiadakan yang kemudian diganti menjadi proses belajar yang berlangsung di rumah. Sebagai fasilitator, guru harus tetap menjalankan tugasnya dalam memfasilitasi kebutuhan belajar siswa. Oleh sebab itu, guru dituntut mampu membuat sebuah rencana pembelajaran yang sesuai berdasarkan karakter dan kondisi demografi peserta didik.

Pada masa kenormalan baru seperti saat ini, potensi pembelajaran dapat dilakukan melalui 3 pilihan, yang meliputi :

1. Pembelajaran tatap muka (PTM)

Yaitu pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dengan memperharikan tata cara dan aturan kesehatan terkait pandemic COVID19.

2. Pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Yaitu pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh (daring/luring) dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar baik digital maupun non digital.

3. Pembelajaran campuran (PTM-PJJ)

Yaitu pembelajaran yang menggabungkan PTM dan PJJ dalam sebuah konteks pembelajaran.

Menurut Yoki Ariyana, terdapat beberapa tahap alur desain pembelajaran jarak jauh yang meliputi :

1. Analisis Kompetensi dasar

Proses menganalisis KD sebagai bahan rujukan sesuai dengan kurikulum pendidikan per jenjang. Penentuan target dan kompetensi yang akan dicapai. Sehingga dapat menentukan materi esensial mana yang akan disampaikan sebagai bahan ajar. Adapun substansi materi esensial ditentukan dengan menitikberatkan kebutuhan materi inti, penyesuaian materi yang berada pada lingkup yang sama sehingga menjadi satu kesatuan.

2. Desain Pembelajaran

Tahap mendesain pembelajaran sangat erat kaitannya dengan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dan disesuaikan dengan fase kenormalan baru. Desain ini harus berorientasi pada peserta didik dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik. Oleh sebab itu, proses pembelajaran dirancang dengan memperhatikan model pembelajaran yang telah ditentukan dalam setiap kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

3. Tahap penilaian (Asessment)

Dalam pembelajaran jarak jauh juga harus dilakukan penilaian. Proses penilaian pembelajaran dapat berlangsung sebelum pembelajaran, selama pembelajaran atau setelah pembelajaran. Sehingga proses penilaian dapat meliputi penilaian as a learning, penilaian for learning dan penilaian of learning.

Sebelum melangkah lebih jauh, Yoki menyebutkan ada 3 kunci dalam mendesain dan mengimplementasikan proses pembelajaran,yaitu:

1. What (konten apa yang akan diajarkan). Konten ini harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, harus mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik. Selain itu juga harus berfokus pada materi esensial yang saling bersangkutan.

2. Who (siapa peserta didik kita dilihat dari caranya belajar, bagaimana caranya belajar dan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik). Berdasarkan hal ini guru dapat menganalisis karakteristik peserta didik, menganalisis lingkungan dan kondisi psikososial peserta didik sehingga dapat menentukan jenis potensi pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. How (desain pembelajaran dan impelementasinya)

Dalam hal ini guru dituntut menjadi insane kreatif dan flexible dalam mendesain pembelajaran dengan tetap berpegang pada prinsip prinsip pengajaran yang baik.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh, guru dapat melakukan beberapa hal berikut ini :

1. Teacher self-assessment

Hal ini berarti guru harus mampu mengembangkan kekuatan diri secara profesional sehingga mampu mengubah paradigma dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh.

2. Teacher support

PJJ tidak akan mudah dan mungkin tidak diinginkan untuk dilaksanakan karena banyaknya kendala dalam pelaksanaannya. Namun untuk menghindari hal tersebut, guru dapat melakukan peer learning dengan rekan sejawat, membaca lebih banyak, berani mencoba hal baru, dan saling memberikan dukungan agar PJJ ini dapat dilaksanakan.

3. Resource

Berkaitan dengan substansi materi yang akan disampaikan, teknologi dan media apa yang akan digunakan, dan sumber belajar lainnya.

4. Structuring learning

Yang meliputi desain pembelajaran, desain aktivitas, karakteristik struktur materi pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil analisis karakteristik peserta didik dan sumber yang terkait.

5. Feedback

Yang meliputi desain rpp dan implementasinya.

6. Assessment

Dapat dilakukan melalui penilaian formatif, sumatif dan penilaian diri.

Pemilihan metode PJJ yang tepat akan menghasilkan tingkat pemahaman siswa yang sama dengan saat pembelajaran tatap muka. Dengan pemanfaatan lingkungan dan perangkat yang ada dalam pembelajaran IPA, dapat memperkuat pemahaman konsep IPA bagi siswa. Selain itu, pemilihan materi esensial dan ruang lingkup yang tepat akan mengefektifkan proses pembelajaran.

Perubahan kecil yang guru berikan saat ini, mungkin tidak seberapa,

tetapi kebolehjadian akan berdampak besar buat peserta didik di masa depan

dan pendidikan Indonesia – Yoki Ariyana, M.T.