Merliana

Guru di SMPN 2 Pulau Derawan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Amanat Pembina Upacara

Pagi ini seperti biasanya akan dilaksanakan apel bendera di halaman sekolahku. Aku bangun pagi-pagi dan kemudian mandi. Aku belum sempat sarapan dan belum sempat pamit pada mama untuk perfi sekolah. Sampai pukul 7 pagi mama belum bangun. Dia masih lelap dipembaringannya bersama adikku Jojo. Semalam.kudengar Jojo tidak berhenti menangis. Mamapun dibuatnya tidak bisa tidur. Karena itulah aku tidak membangunkan mama. Mungkin dia kurang tidur semalam sehingga terlambat bangun pagi ini. Tidak seperti hari-hari biasa saat Jojo tidak cerewet. Mama selalu bangun pagi dan menyiapkan sarapan kami sebelum pergi ke sekolah. Mama sudah menyetrika srragam sekolahku sejak semalam. Semua disiapkannya dengan teliti sekali.

Aku baru saja menyelesaikan piket menyapu bersama beberapa orang temanku. Bell masuk berbunyi. Kulihat bapak kepala sekolah sudah berdiri tegak didepan kantor guru menyusul guru-guru yang lainnya mengambil barisan disamping bapak kepala sekolah. Petugas upacara sibuk menyiapkan barisan.

Disudut kiri lapangan sudah berdiri 3 orang petugas pengibar bendera. Disebelah kanannya berbaris regu yang bertugas menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sementara di sudut lapangan sebelah kiri sudah berbaris beberapa orang pembawa acara dan pembaca Undang-undang 1945 serta pembaca doa. Upacara bendera segera dimulai. Ada 6 regu berbaris rapi dilapangan upacara ini yang terdiri dari 2 baris regu kelas 7, dua baris regu kelas 8 dan satu baris regu kelas 9. Masing-masing dibagi dua baris yang terdiri dari barisan putra dan barisan putri. Semua tampak berbaris rapi dengan pakaian biru putih mereka serta atribut sekolah yang mereka kenakan.

Saat pembaca acara mulai membacakan acaranya. Ada saja satu atau dua orang siswa yang terlambat memasuki lapangan. Kulihat mata Bu Susi melotot memperhatikan para siswa tersebut. Mereka yang terlambat membuat barisan sendiri disamping barisan kelas 9. Suasana hening ketika tiba acara penaikan bendera merah putih. Pemandu regu menyanyi siap-siap mengarahkan pasukannya. "Bendera siap!" Terdengar suara lantang dari salah satu pengibar bendera. Yang diiringi intruksi dari pemimpin upacara untuk mengangkat tangan tanda menghormati bendera.

Bersambung

15 Oktober 2020

#TantanganGurusiana hari ke-151

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post