Merliana

Guru di SMPN 2 Pulau Derawan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Telah Gugur Pahlawanku

Telah Gugur Pahlawanku

Senja berlabuh, masih ada sisa warna lembayung dikaki langit. Aku masih merebahkan tubuhku dikasur empuk, berharap mataku yang pekat ini bisa terlelap walau beberapa menit. Rasa kantuk yang menderaku sejak siang tadi membuatku tubuhku lemas tidak berdaya. Otakpun rasa berhenti berpikir.

Sesekali kubuka gawaiku untuk memeriksa apakah ada pesan penting yang masuk. Tidak ada, aku kembali meletakkan gawaiku disamping bantal tidurku. Kubalikkan badan kekiri dan kekanan, namun tidak juga mau tertutup mata ini. Kuraih kembali gawaiku, ada pesan masuk.

Telepon vidio dari adik-adikku. Sebenarnya aku enggan mengangkatnya, karena aku sedang berada dikamar menjaga ayunan sikecil. Akhirnya aku mengangkatnya, tampak wajah-wajah yang kurindukan terpampang di monitor gawaiku. Aku menjauhkan gawai dari ayunan agar suaranya tidak berisik dan membangunkan si kecil. Sikecil tampak bergerak terus, seolah-olah tidurnya terganggu. Aku melirik kedalam ayunannya. Matanya terbuka dan dia tersenyum lebar padaku. Ah! Selamat, aku bisa leluasa mengobrol dengan saudari-saudariku.

Beberapa menit kemudian, adik laki-lakiku bergabung dengan kami. Baru beberapa detik dia hadir, dia mengabarkan berita duka kepada kami. Ya, adikku berprofesi sebagai perawat disalah satu puskesmas yang ada dikabupaten berau dan menjadi salah satu petugas penanganan covid19. Jadi informasi seperti ini sangat cepat sampai padanya.

Dia bertanya padaku apakah sudah mendengar kabarnya? Dadaku berdegup kencang, kabar apa gerangan? Aku tahu pasti kabar duka. Dia mengatakan kalau bapak Bupati Berau telah meninggal dunia beberapa menit lalu. Aku hampir tidak mempercayainya. Segera kubuka media sosial dan mendapati berandaku dipenuhi status teman-teman turut berbela sungkawa.

Ini sangat mengejutkan, selama beliau dirawat dirumah sakit balikpapan, beliau mengabarkan kondisinya yang baik-baik saja. Tentu kabar kepergiannya mengejutkan. Aku sama seperti warga kebanyakan, tidak dikenal atau mengenal beliau terlalu dekat. Yang aku tahu beliau adalah Bupati yang jujur dan banyak berprestasi untuk membangun kabupaten berau. Beliau seorang ustad dan pemimpin yang sangat dicintai warganya.

Beberapa tahun lalu alu pernah bertemu dengannya, mengobrol dengannya. Beliau orang yang baik hati dan ramah, walaupun seorang pejabat tapi beliau memghargai orang kecil seperti kami. Beliau begitu akrab, bercerita tentang perjalanan hidupnya ketika menjadi guru. Beliau pemimpin yang adil, yang tidak memandang warga kecil sebelah mata.

Ada rasa sesak didada ini, mengingat pertemuan dengannya kala itu. Masih terbayang wajahnya, masih terngiang suaranya bercerita kala itu.

Selamat jalan Bapak bupati H. Muharram. S.Pd.MM. semoga husnul khotimah, dan ditempatkan di surga terindah bersama orang-orang yang sholeh. Aamiin.

22 September 2020

#TantanganGurusiana hari ke-128

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga beliau husnul khatimah. Aamiin.

23 Sep
Balas

semoga diterima amal ibdahnya ya bunda---Amin

22 Sep
Balas



search

New Post