Bubur Biru Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke 34
Satu minggu beraktivitas, mulai dari Senin sampai Sabtu. Aktivitas yang sangat sibuk. Tapi walaupun sibuk sangat menyenangkan, apalagi kalau semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin.
Itulah aktivitas yang sangat padat dan menjadi rutinitas setiap harinya. Hari Ahad adalah hari yang ditunggu-tunggu. Libur dari rutinitas, bukan berarti libur dari berbagai macam pekerjaan. Cuma saja jenis pekerjaannya yang berbeda.
Biasanya setiap pagi berangkat kerja. Di sambut dengan senyuman manis anak didik, semua masalah yang ada di rumah ditinggalkan. Apapun yang terjadi di rumah di buang dulu, yang dihadapi sekarang adalah anak didik dan permasalahan sekolah saja.
Namun di hari Ahad permasalahannnya beda lagi yaitu mana pekerjaan yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Apakah mencuci, menggosok, memasak, beres-beres dalam rumah, atau membersihkan halaman rumah dan masih banyak lagi pekerjaan yang sudah menumpuk. Yang semua pekerjaan itu harus selesai di hari Ahad ini. Kalau tidak selesai berarti harus lembur di hari lain. Masyaallah …..ternyata aku sangat sibuk. Mudah-mudahan aku dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang menumpuk itu, asalkan ada kemauan dan di beri kesehatan dan kekuatan oleh Allah
Setelah beres-beres, sekarang aku teringat dengan cemilan zaman dahulu. Yang sudah pasti sehat dan terjamin karena tidak pakai pengawet, pewarna buatan dan bumbu yang merusak lainnya. Anak-anak zaman sekarang mungkin tidak mengenalnya lagi yaitu bubur biru. Sebetulnya warna bubur tersebut adalah hijau, tapi sejak dulu orang di kampungku menyebutnya dengan bubur biru. Karena buta warna, warna hijau di bilang biru, juga tidak. Ini mungkin kebiasaan saja bubur hijau di sebut dengan bubur biru.
Sebetulnya apa sich bubur biru tersebut ? Bubur biru terbuat dari tepung beras yang di masak dengan air, di campur dengan soda sekidit. Supaya harum dan berwarna biru di kasih air perasan daun pandan. Aroma daun pandan membuat bubur tersebut mempunyai ciri khas tersendiri. Setelah di masak dan didinginkan, bubur biru siap untuk di santap. Sewaktu memakannya jangan lupa memberi santan dan air rebusan gula enau. Kalau gula enaunya asli….waduh….enak dan gurihnya rasanya. Apalagi kalau di makan di siang hari saat panas seperti sekarang ini. Kerongkongan terasa sejuk dan yang terpenting membuat perut keroncongan menjadi tenang seketika. Selamat menikmati bubur biru…..
15 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ndeeeeee h.. Lamak lai buk... Lah lamo bana kami ndk mkn iko. Buk.....
Di tunggu kedatangannya buk, buburnya masih ada...he....he....he...