Hati ku masih deg-deg kan untuk pelaksanaan uji coba ujian daring kelas IX. Pertama aku berencana akan memantau dari rumah saja. Pas baru mulai ujian daringnya pertanyaan beruntun datang, semua peserta ujian seakan-akan stress menghadapi ujian daring, sebab mereka baru pertama kali mencobakan.

Sebetulnya yang stress bukan hanya siswa, tetapi juga orang tua, termasuk aku sendiri sebagai gurunya. Dari pada stress sendirian di rumah, melihat grup ujian daring lebih baik aku berangkat ke sekolah melihat para operator bekerja. Tanpa fikir panjang aku berangkat ke sekolah dengan niat yang tulus. Di tengah perjalanan ku selalu berdo’a semoga aku dan keluargaku juga teman-temanku semua terhindar dari covid 19.

Setiba di sekolah, ternyata memang para operator sangat sibuk melayani dan menjawab pertanyaan dari peserta ujian. Ada yang bertanya di grup ujian daring, ada pula yang japri lansung dengan operator. Semuanya dilayani, tapi harus antri terlebih dahulu. Karena saking stressnya temannya bertanya, diulangi lagi dengan pertanyaan yang sama. Sudah di jawab, adalagi yang bertanya dengan pertanyaan yang sama, betul-betul ramai suasana grup ujian daring.

Malahan ada yang sampai menangis di rumah, karena tidak bisa login. Orang tua pun tidak paham, akhirnya seorang ibu yang bijaksana datang ke sekolah demi si buah hati. Setelah diperbaiki sedikit saja, Alhamdulillah langsung bisa login. Yang tadinya datang dengan tangisan sekarang pulang dengan senyuman. Ada lagi di saat ujian sedang berlangsung, tiba-tiba hilang semuanya ( soal dan jawaban hilang ),mungkin karena signal lagi. Si anak menangis, sang ayah yang standby menemani anak ujian langsung menelphon operator di sekolah. Coba lagi pak, jawab operator dari sekolah. Kalau tidak mau coba dan coba lagi, mudah-mudahan bisa.

Itulah segelintir kisah uji coba ujian daring di madrasahku. Semoga pas ujian daring madrasah Senin besok, dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah dengan signal hendaknya.

05 April 2020