Jangan Pernah Kau Kembali Lagi Tantangan Gurusiana Hari ke 62
Pada hari Minggu ini aku manfaatkan untuk membersihkan pekarangan rumahku. Di sekitar rumahku terdapat pohon cokelat. Maklum aku tinggal diperkampungan yang dulunya sangat terkenal dengan daerah penghasil cokelatnya. Karena aku mulai kepagian, maka penghuni kebun di sekitar rumahku sangat banyak dan mungkin belum pada bangun. Karena merasa terganggu dan terusik dengan kehadiran dan kedatanganku mereka malah menyerangku bersama-sama.
Dengan suara mendengung- dengung di telinga, satu persatu mereka menghampiriku dan menyapaku. Di saat kita sesama manusia tidak boleh bersentuhan, harus jaga jarak, karena covid 19. Ini malah mereka menyapaku beramai-ramai sambil memegang tanganku. Akupun kewalahan dengan jumlah mereka yang sangat banyak.
Siapakah mereka yang masih berani berkumpul bersama-sama juga sekarang ? Apa mereka tidak takut kena razia sama SATPOL PP ? Mereka adalah nyamuk-nyamuk nakal yang menggigitku. Aku sempat kalah sama mereka, akan akan mundur saja, tunggulah sampai hari panas terlebih dahulu.
Namun sampai jam berapa aku harus menunggu. Kalau ku lihat ke atas sana, tidak ada tanda-tanda hari akan panas. Suasana hanya mendung, tapi mendung bukan berarti hari akan hujan.Melihat keadaan demikian, maka timbullah inisiatifku untuk membakar dan mengumpulkan sampah kering, lalu ku ambil kayu bakar yang lumayan besar serta ku cari abu dapur dan tidak lupa mencampurnya dengan sedikit minyak tanah, ku ambil korek api, lalu kuhidupkan api . Aku sekarang seperti membuat acara penutupan kemping yaitu api unggun.
Api unggun yang lumayan besar pada awalnya, sekarang mulai mengecil, karena sampah kering sudah mau habis, sampai apinya tidak ada lagi, yang ada hanya asap nya saja lagi. Sekarang aku sudah mulai membersihkan pekarangan rumahku, tanpa gangguan siapapun. Yang pertama kali tadi aku kelabakan dengan ulah nyamuk-nyamuk kecil, sekarang nyamuknya pada ke mana ya ?
Ku cari- cari tapi tidak bertemu denga seekor nyamuk pun. Usut punya usut ternyata nyamuknya sudah pada lari dan kabur, karena nyamuk tersebut takut pada asap yang sengaja ku buat untuk membakar sampah. Rencana hanya untuk membakar sampah ternyata ada satu tujuan lagi yang belum terencana sebelumnya yaitu mengusir nyamuk.
Alhamdulillah …silakan pergi nyamuk, selamat tinggal nyamuk, jangan pernah kau kembali lagi. Carilah tempat kotor lainnya, sebab sekarang pekaranganku sudah bersih semua.
12 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar