Mesra Definta, S.Ag

Mesra Definta,S.Ag : guru di MTSN 2 kota Payakumbuh, provinsi Sumatera Barat, mengajar mata pelajaran Fiqih ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kau Khianati Aku # Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke 8

Sebagaimana biasa sebelum jam tujuh pagi ku telah berangkat menuju tempat tugasku. Semua kejadian dan masalah di rumah ku tinggalkan. Ku berangkat dengan hati yang ikhlas tanpa beban.

Pada hari itu, ku tak tahu kejadian apa-apa. Tiba- tiba sewaktu pulang sekolah,waktu aku membelikan makanan untuk anakku, orang warung bertanya, apa yang terjadi dengan si fulan ( nama samara ). Malah aku yang balik bertanya, kenapa…..kenapa dan kenapa ?

Orang warung bilang si fulan tertangkap. Anggapanku tertangkap berpacaran atau tertanggap maling. Kenapa demikian ? Karena ku anggap si fulan adalah lelaki kecil yang masih sangat manja dan masih bersekolah. Ternyata si fulan tertangkap sebagai pemakai dan pengedar …….Nauuzubillah Min Zalik

Masih dalam bayanganku, akan kemanjaan dari si fulan. Mau berangkat sekolah saja mandinya pakai air panas. Memang Fulan seorang anak piatu, dia ditinggal ibunya sewaktu berumur lebih kurang 10 tahun. Bukan berarti fulan seorang anak yang terbuang, yang tidak terurus sepeninggal ibunya. Malahan fulan lebih manja tinggal dengan neneknya di banding ibunya masih ada. Belanja Fulan pun lebih banyak dari teman-temannya yang masih punya orang tua.

Kadang kami merasa iri, karena fulan sangat manja. Di saat tidak punya uang sang nenek akan berusaha untuk meminjam sana- sani. Demi fulan sang cucu tersayang. Sang nenek selalu menasehati fulan tentang barang terlarang. Untuk merokok saja, di saat orang tidak ada di rumah, pernah fulan melakukan di kamar mandi. Ini pertanda dia sangat takut, dia masih kecil menurut neneknya.

Tapi pagi itu bagaikan kiamat kecil bagi sang nenek, setelah mendengar bahwa fulan di tangkap sebagai pemakai dan pengedar barang terlarang. Fulan kecil kini sudah mendekam dalam penjara. Apa yang dapat dilakukan sang nenek selain menangis dan meratapi nasib cucunya. Kau telah mengkhianati kami. Kami sangat sayang padamu. Tapi sekarang masa depanmu hancur, harapan keluarga pupus karena barang haram tersebut.

Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi para orang tua, untuk tidak terlalu memanjakan anak. Kita kontrol teman- teman anak kita. Mudah- mudahan anak- anak kita terhindar dari barang haram tersebut. Semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah. Aamiin….

Tantangan Menulis hari ke 8

18 February 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nauzubillah

18 Feb
Balas

Iya pak....tkut kt dengan pergaulan anak2 skrang

18 Feb



search

New Post