Zaman aku sekolah dulu, pulang sekolah jam 13.00 wib. Penerimaan rapor per catur wulan atau sekali 4 bulan. Berarti dalam satu tahun ada tiga kali menerima rapor. Itu artinya dalam setahun ada tiga kali libur yang lumayan lama. Biasanya libur untuk catur wulan satuadalah satu minggu dan catur wulan dua juga satu minggu. Sementara untuk catur wulan tiga ada libur yang sangat panjang  yaitu selama 40 hari.

Itu masalah libur sewaktu aku sekolah di SD. Tetapi sewaktu aku sudah MTsN, penerimaan rapor sama dengan sekarang yaitu dua kali dalam satu tahun. Untuk libur semester satu 15 hari. Tapi libur semester dua adalah libur yang sangat di tunggu- tunggu karena sangat lama yaitu selama 40 hari. Selain libur semester ada lagi libur selama bulan Ramadhan. Betul – betul menikmati libur yang banyak.

Namun sekarang libur sangat sedikit, untuk libur semester satu hanya satu minggu dan untuk semester dua selama dua minggu. Selama bulan Ramadhan tidak ada libur, yang ada hanya sewaktu mau lebaran saja. Itupun hanya sebentar saja, untuk puasa Syawal saja tidak cukup harinya. Betul- betul tidak bisa menikmati libur seperti dulu.

Walaupun dulu libur lama, namun pelajaran tetap juga selesai. Orang-orang pintar juga banyak yang lahir. Berarti orang pintar lahir tidak tergantung lama belajarnya. Tapi tergantung pada kesungguhan belajarnya.

Untuk sekarang dengan waktu belajar yang sangat panjang, namun kelakuan siswa sangat sulit di kontrol dan malah kelewatan. Belum lagi masalah pengetahuannya yang mulai merosot dan tidak bisa menerima pelajaran dengan baik. Siapakah yang salah ?. Kita tidak bisa menyalahkan siapa- siapa. Semua pihak ikut andil dalam masalah ini. Yang perlu kita perhatikan untuk sekarang adalah bagaiman cara memperbaikinya, supaya siswa-siswa kembali punya akhlak yang baik dan pengetahuan yang mantap.Mudah-mudahan kita semua dapat memperbaikinya.

31 Maret 2020