TEGANYA….. # Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke 15
Dalam satu keluarga, anak merupakan harapan satu-satunya Tanpa kehadiran seorang, rasanya keluarga tersebut kurang lengkap. Namun kadang kala ada anak-anak yang tersia- siakan.Yang seharusnya usia anak – anak adalah usia untuk bermain dan untuk belajar. Kadang kala usia tersebut tidak dapat dinikmati oleh sebagian anak. Mereka yang seharusnya dapat bermain dengan teman-teman seusianya, malahan harus menganggung beban keluarga, ikut serta mencari nafkah untuk keluarga.
Kalau memang sangat dibutuhkan, harusnya orangtua pandai membagi waktu untuk anaknya. Jangan sampai tidak berangkat ke sekolah demi menolong orang tua. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan pendidikan untuk anak-anaknya.
Tanpa pergi ke sekolah, di mana mereka akan mendapatkan pendidikan. Apakah usia anak-anak sudah pantas untuk menanggung beban hidup keluarga yang semakin berat ?
Ternyata ada lagi anak-anak yang katanya menolong orang tua, ternyata mereka hanya main-main saja. Mereka tidak sadar sudah membohongi orang tua, malahan mereka sudah membohongi diri sendiri. Dengan deraian air mata si anak menceritakan penderitaan hidup keluargnya. Yang katanya ayahnya sakit, si ibu menjadi tulang punggung keluarga. Karena sayang dengan ibu, ia rela tidak ke sekolah demi keluarga tercinta
Terharu dan ingin ikut untuk membantu, itulah yang dapat dilakukan wali kelasnya. Namun setelah cek and ricek dengan tetangganya , ternyata si anak telah pandai bersandiwara, semua orang di tipu supaya dia tidak kena marah.
Setelah orang tua dipanggil tanpa sepengetahuan anak, Alangkah terkejutnya sang ayah ,yang katanya sakit, ternyata ayahnya segar bugar, malahan dari penampilan bukan berasal dari orang tidak mampu.
Setelah anak di panggil dan dihadapkan dengan ayahnya, satu kata yang bisa diucapkan ayah kepada anaknya “ TEGANYA”. Teganya anak kandungnya mengatakan ayah yang segar bugar di bilang sedang sakit. Mudah-mudahan, ini kasus terakhir yang dihadapi walas untuk tahun pelajaran yang sedang berlansung. Akhirnya si anak yang takut kena marah oleh guru malah kena surat perjanjian dari sekolah, kena tegur dari orang tua dan tekanan bathin karena malu.
25 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar