TINGGAL MENGHITUNG HARI

Berhati-hatilah dalam menggunakan waktu yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Kalau di masa lalu, kita memakai istilah waktu adalah uang, Mulai saat ini , mari kita ubah menjadi “ Waktu adalah Nafas, Waktu adalah Ibadah, Waktu adalah Menulis “

Waktu adalah nafas, yang setelah diberikan Allah tidak akan bisa kembali lagi. Bagaimanapun cara untuk menjemputnya, pasti tidak akan bisa. Waktu adalah ibadah, karena setiap detik harus bernilai ibadah. Nanti kita akan mempertanggung jawabkan setiap waktu yang kita pergunakan ke hadirat Allah. Waktu adalah menulis. Di setiap kesempatan, tulislah setiap kejadian, tuliskan apa yang dirasakan.

Hari – hari sudah sekian lama kita lalui, nafas kita kita terus berjalan seiring berjalannya waktu. Waktu setia menuntun kita kepada pintu kematian. dan liang kuburlah yang semakin kita dekati. Karena itu jangan biarkan hari ini berlalu tanpa berbuat kebaikan.

Jangan tertipu dengan usia muda karena syarat kematian bukan harus tua. Jangan terpedaya dengan sehat, karena syarat mati tidak harus sakit. Teruslah berbuat baik dan jangan sakiti orang lain. Bahagiakanlah orang-orang yang berada disekelilingmu.

Waktu begitu cepat berlalu, tanpa terasa sudah 15 hari kita lalui pelatihan menulis Sagu Sabu. Tapi sampai hari ini buku ku masih belum selesai juga. Mengingat waktu sudah semakin dekat, aku mulai ragu, apakah aku sanggup menyelesaikannya ?, yang waktunya hanya tinggal hitungan hari saja. Ya Allah berilah aku petunjuk, hidayah dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan buku ku dengan secepatnya.

23 februari 2020

Tantangan Menulis hari ke 13