METRIA ELIZA,S.Pd

Metria Eliza,S.Pd., sehari-hari dipanggil Merry dan bekerja sebagai guru SD di SDn 13 Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web
Broken Home

Broken Home

Broken home bisa diartikan perpecahan dalam rumah tangga. Bisa saja perpecahan itu karena perceraian atau keluarga yang tidak harmonis. Penyebab ketidak harmonisan tersebut bisa disebabkan perselingkuhan, KDRT, percekcokan, dll. Dampak dari broken home sangat berpengaruh signifikan bagi seorang anak. Terutama bagi anak remaja yang sedang membutuhkan perhatian kedua orang tua. Seorang anak yang terlahir dari keluarga broken home biasanya akan menarik diri dari pergaulan. Mereka mengalami kesedihan mendalam, rasa frustasi, depresi, dan hopeless. Ketika mereka menyadari kalau keluarganya tidak utuh lagi, mereka mencari cara pelampiasan sendiri. Terjerumus kepada hal-hal negatif, perbuatan yang merugikan diri sendiri, menjadi anak jalanan,dll. Beruntung kalau mereka memiliki orang-orang yang peduli, memberi dukungan, dan memberi arahan baik. Bagaimana kalau mereka masuk ke lingkungan yang salah? Sangat miris lagi, apabila terjadi perebutan hak asuh anak. Pada dasarnya, anak tidak akan bisa memilih salah satu di antara kedua orang tuanya. Mereka memiliki hak mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya. Hal ini bisa menyebabkan anak beranggapan sebagai penyebab percekcokan. Untuk itu, sebelum anda memutuskan untuk berpisah, pikirkan kesiapan mental anak menghadapinya. Berilah mereka pengertian sesuai pemahaman mereka. Jangan tunjukan pertikaian anda di hadapan anak. Tetaplah sebagai pasangan orang tua di depan anak, walaupun anda telah berpisah. Turunkan ego masing-masing pihak sebagai orang tua. Setidaknya anda harus persiapkan mental anak, sampai mereka bisa menerima kenyataan. Walaupun secara prakteknya sangat sulit bagi anak menerima kenyataan itu. Tapi, sampai mereka mengerti kalau tidak semua harapan itu sesuai dengan kenyataan. Berikan mereka kekuatan morel agar kuat dan tegar. Ingatlah, broken home atau perceraian bukan hanya anda yang terluka. Tapi, ada jiwa dan hati anak-anak yang tidak berdosa, lebih terluka dibandingkan anda, orang tuanya. Luka mereka akan berdampak kepada masa depan mereka. Walau tidak memungkiri bahwa ada beberapa anak broken home yang sukses. Mereka menjadikan keadaan ini sebagai pemicu untuk berhasil. Tapi persentasenya sangat sedikit sekali. Jadi tunjukanlah empati anda bagi anak-anak broken home. Jangan biarkan mereka mencari pelampiasan yang salah. Rangkul mereka dengan kegiatan yang positif. Bawa mereka untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lintau, 10 Februari 2020

Tantangan hari ke-27

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kentul, Uni. Keren Betul!!!! Hahahahaha

10 Feb
Balas



search

New Post