Harga Segelas Teh (152)
Siang itu, sinar matahari begitu terik. Terlihat seorang lelaki separuh baya berjalan mendekati sebuah warung. Dahaga di kerongkongannya tidak tertahan lagi. Perjalanan panjang telah dilaluinya untuk mencari sebuah pekerjaan. Tangis anak istrinya yang belum makan masih terbayang dalam pikirannya.
Ia melihat uang di dompetnya yang tinggal dua ribu rupiah. Lelaki itu menghela nafas panjang. Pandanganya mulai berkunang-kunang. Matanya tidak bisa lepas melihat warung minuman di depannya. Dengan memberanikan diri, ia mendekati warung tersebut.
“Berapa harga segelas teh, Pak? Tanyanya kepada pemilik warung. “Teh panas Rp2.000,- teh dingin Rp5.000.-“ jawab pemilik warung. “Saya pesan teh panas, Pak,” ujarnya. Tidak lama pemilik warung menghidangkan segelas teh panas. Lelaki itu langsung meminum teh tersebut sambil menahan panasnya teh. “Tunggu dingin dulu baru diminum, Pak,” ujar pemilik warung. “Nggak usah, kalau saya minum teh yang sudah dingin, harganya bisa naik jadi Rp5.000.-“ jawab lelaki itu. Gubrak..
Lintau, 14 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hahaaa.... Keren bu...
mksh bun
Kasihan si bapak itu. Begitu seriusnya memikirkan nasib anak istrinya.
Keren, Bu tapi kasihan lidah si Bapaknya.....hehehe
Hebat, Bu Merry.
Malatua lidah, ii. Haahaaa
waduhh.. kasihan juga jadinya
He...he..., Delema yg pny uang ya Bun, gagal fokus , ada aqua
Hihi..ini mah keren bangeeet
Betapa berharganya uang dua ribu