METRIA ELIZA,S.Pd

Metria Eliza,S.Pd., sehari-hari dipanggil Merry dan bekerja sebagai guru SD di SDn 13 Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web
IGPPL Tanah Datar Melakukan Takziah ke Rumah Dinas Alm.Irdinansyah Tarmizi

IGPPL Tanah Datar Melakukan Takziah ke Rumah Dinas Alm.Irdinansyah Tarmizi

TANAH DATAR,- Ikatan Guru Penulis dan Penggiat Literasi (IGPPL) Kabupaten Tanah Datar, sambangi rumah dinas Alm Irdinansyah Tarmizi, bersama jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, puluhan guru literasi itu melakukan takziah bersama, Senin (28/09/2020).

Kehadiran para penggiat literasi tersebut juga sebagai bentuk rasa duka atas meninggalnya bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi pada Sabtu (19/09/2020) lalu. Almarhum dikalangan pendidik Tanah Datar dikenal sebagai sosok pemimpin yang kharismatik dan memiliki perhatian besar bagi dunia literasi di Kabupaten Tanah Datar.

“Kami merasa sangat kehilangan atas kepergian almarhum, harapan kami buku biografi yang sedang kami susun bersama penulis IGGPL dapat diselesaikan akhir Desember ini," Ujar Imelda Yanti salah seorang IGPPL yang merupakan salah satu tim penulis biografi Irdinansyah Tarmizi. Imelda menuturkan, jika penulisan biografi Irdinansyah sudah hampir rampung, buku tersebut menceritakan kisah almarhum hingga akhir hidupnya.

"Sudah saatnya masyarakat mengenal tokoh-tokoh daerah yang punya andil terhadap daerah, ini yang akan kita kemas menjadi catatan sejarah," tuturnya. Saat ini, beberapa anggota IGPPL Kabupaten Tanah Datar sedang meyusun buku biografi tentang Irdinansyah Tarmizi. Buku tersebut sudah sampai tahap final dan direncanakan selesai pada akhir Desember 2020 ini.

Kehadiran utusan IGPPL tersebut disambut oleh Emy Irdinansyah, sang istri yang sudah puluhan tahun menemani almarhum meniti karir politik dari nol sampai menjadi orang namor satu di Tanah Datar. Serta seorang menantu yang juga merupakan politikus muda, anggota DPR RI Ade Risky Pratama.

“Aku lebih takut menghadapai satu pena daripada seribu bayonet musuh”, ujar Ade menuturkan ungkapan seorang panglima perang Perancis kepada para utusan IGGPL. Artinya, seorang penulis itu adalah orang pilihan yang sangat dihargai, tugas seorang penulislah menentukan baik dan buruknya dunia ini.

Sementara, Emy Irdinansyah menceritakan saat disodorkan cover buku biografi sang suami, tidak bisa membendung kesedihan dan bangga atas penghargaan yang diberikan oleh guru literasi kepada almarhum. “Saat beliau terbaring sakit dulu, bapak mengeluarkan air mata haru melihat cover buku yang diberikan guru literasi. Itu baru cover sudah sedih, apalagi isinya," ucap Ny. Emy. (MetriaEliza)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Innalilahi wainnailaihi rojiun...

29 Sep
Balas

Santiang yo say...

29 Sep
Balas

Hebat..IGPPL tanah datar peduli..

29 Sep
Balas

KOk nggak ngajak say..

29 Sep
Balas



search

New Post