Rumah tangga adalah sebuah kehidupan kedua dalam fase kehidupan manusia. Ikatan suci yang menghalalkan yang haram dan setiap  perbuatan baiknya menjadi ladang pahala. Rumah tangga bisa menjadi salah satu jalan ke surga yaitu dengan menjalankan kewajiban dalam rumah tangga dan berbuat baik kepada pasangan. Namun,  masih banyak orang yang menyepelekan sucinya pernikahan dan menodainya dengan perselingkuhan. Setan telah menjadikan indah sesuatu yang buruk baginya dan menjadikan buruk sesuatu yang baik di rumahnya. Tidak heran Rasulullah SAW selalu menasihati umatnya untuk menundukkan pandangan dan menjaga syahwatmu dari sesuatu yang haram

Banyak ditemui para pencari kesenangan yang doyan berselingkuh, berdalih mencari sensasi yang tidak dirasakannya di rumah. Ada lagi yang beralasan untuk membuktikan bahwa dirinya hebat bisa menaklukan beberapa wanita walaupun sudah berumah tangga. Padahal, semua itu hanyalah bisikan setan yang telah membutakan hatinya dari yang halal dan memandang indah sesuatu yang haram.  Walaupun yang haram itu begitu hina dan jelek, setan telah mengubah pandangannya menjadi bagus dan menarik.  Jadi baik buruknya rumah tanggamu tergantung dirimu sendiri. Mau menjadikan rumah tanggamu surga, maka ikutilah tuntunan berumah tangga menurut Islam. Tetapi, jika mau mengikuti hawa nafsu, maka jangan salahkan jika rumah tanggamu bagaikan neraka.

Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangganya. Jika pemimpinnya baik, maka akan baik dan selamatlah seluruh anggota keluarganya begitupun sebaliknya. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat, dimulai dari tanggung jawabnya sebagai pemimpin dalam rumah tangga.

Timbul pertanyaan bagaimana menghadapi manusia yang selalu memperturutkan hawa nafsunya dan memiliki tabiat suka berselingkuh? Secara naluriah manusia seperti ini sangat sulit berubah menjadi lebih baik. Ketika memiliki kesempatan, ia akan kembali kepada tabiat lamanya. Bagaimanapun cara pasangannya memanjakan, memberikan surga untuknya, ia akan tetap mencicipi sesuatu yang haram, Nauzubillah. Jadi lebih baik pasangan seperti ini ditinggalkan saja karena tidak akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam rumah tangga.

Alquran dan Hadis telah menuntun manusia dalam kehidupan dunia maupun di rumah tangga. Sebaik-baik laki-laki adalah yang berlaku baik kepada istrinya dan sebaik-baik perempuan adalah yang menundukkan pandangan dan istri yang salihah. Namun, tuntunan ini sangat jarang diamalkan bahkan ada beberapa orang yang tidak mengetahui hak dan kewajiban dalam rumah tangga. Sehingga terjadilah banyaknya perselingkuhan dan perceraian. Bagaimana mereka mau menciptakan surga dalam rumah tangganya kalau  kewajibannya saja mereka tidak tahu atau bahkan pura-pura tidak tahu. Inilah contoh manusia-manusia yang daif dan tidak mau belajar.

Makanya sebelum memilih pasangan hidup, pilihlah seseorang berdasarkan agamanya. Tetapi bagaimana karena ketidak tahuan dan kurangnya ilmu kita telah memilih pasangan yang salah? Jalan satu-satunya adalah bertobat dan mintalah petunjuk dari Allah SWT, jikalau memang ia bukan pasangan yang baik buat dunia dan akhiratmu, tinggalkan dengan cara yang baik. Tetapi, jika engkau bisa bersabar, maka bersabarlah, karena setiap manusia akan dibalas sesuai dengan amalannya masing-masing. Bisa jadi engkau akan diuji oleh pasangan, anak, harta, dan jabatan. Tetapi, percayalah setiap manusia akan dibalas sesuai amal perbuatannya baik di dunia maupun di akhirat. Allahuallam.

Lintau, 22 Juni 2020