Teriakan Matahari (176)
Diam bukan berarti tenang
Beriak bukan berarti keras
Badai bukan berarti ganas
Semua tergantung hati
***
Tiada guna berbasa-basi
Tiada perlu berkoar-koar
Kalau tetap saja bergeming
Tanpa bisa membeda hitam dan putih
***
Senyum hanya pemoles bibir
Tawa hanya penanda ada
Walau sakit tanpa berasa
Walau perih tanpa terlihat
***
Akankah waktu melarikan zaman
Dalam teriakan dan keharusan
Bersabda pada alam yang terkembang
Menjadi teriakan matahari kepada bulan
Tanpa bisa memberi makna
Maupun memberi rasa
Hanya gelap, dingin, dan pasrah
Lintau, 8 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Diksi ya bagus dikcan
Mksh unsay..
Keren puisinya
Mksh bun
Informatif dan inspiratif, semoga semakin sukses temanku gurusianer
Mksh atas kunjungannya teman. Salam sukses selalu.
inspiratif, semoga semakin sukses dalam kepenulisan temanku gurusianer
Puisi yang apik dalam diksi dan nada. Mantab. salam literasi, terus menulis, sukses selalu.
Makasih pak. Salam sukses juga buat bapak.