Kadang menjadi hal yang sangat mudah untuk sekedar bicara sing akeh syukure ( yang banyak bersyukur) .

Kalimat itu sering terlontar enteng dari banyak mulut.

Tapi untuk penerapan sangat sulit.

Yah ... Beginilah jadinya jika lidah tak bertulang.

kudu ikhlas! (harus ikhlas)

Kata itu juga begitu. Banyak sekali orang membicarakan, tapi tetap saja. Hanya asal bicara.

Saat perjuangan sedang dalam genggaman.

2 kalimat itu... Syukur, dan ikhlas. Keduanya harus berjalan beriringan dalam setiap perjuangan, serta keberhasilan.

Perjuangan dan keberhasilan tanpa ada rasa syukur hanya akan menjadikan kesombongan.

Perjuangan dan keberhasilan tanpa rasa ikhlas, hanya akan menjadikan keserakahan.

Selama berjuang ... Rasa syukur harus selalu ditanamkan dalam hati. Agar saat berhasil kita tidak menjadi kufur. Seperti makin pelit, makin membanggakan diri, dan paling paling yang lainnya. Naudzubillah

Karena dia pasti tahu ,bagaimana rasa perjuangan.

Selama berjuang... Rasa ikhlas juga harus selalu ada dalam hati. Karena keikhlasanlah yang menuntun kita untuk menjadi lebih baik kedepannya.

Bukan malah menumpuk kekayaan tanpa memperhatikan sekelilingnya. Naudzubillah

Walaupun manusiawi, manusia ada dengan segala kekurangannya.

Tapi jika ikhlas dan syukur selalu ada dalam genggaman, insyallah Allah selalu menjadikan kita manusia yang tidak pernah tamak. Dan selalu berserah diri