mey maghfiroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Who am i?
Who am i?

Who am i?

Mima kecil, berusia 12 tahun. Bersiap untuk beradaptasi dengan pesantren. Tepatnya di Pondok Pesantren Darul Hikmah Sooko Mojokerto. Ujian baru saja selesai, tapi keinginan untuk belajar dipesantren sangat tinggi. Sebelum mengetahui apa itu rindu? Bagaimana rasanya rindu? Dan seperti apa orang yang sedang rindu. Dengan memakai baju gaun pendek selutut. Dengan Pedena dia benenteng tas ransel berisi baju panjang dan gamis. Tidak ada kendaraan pribadi. Mima kecil dan kakak serta mamak harus berjalan ke tepian jalan raya untuk mendapatkan mobil angkutan Pacet Mojokerto. Tak berselang lama mobil angkut yang dikendarahi oleh ayah topik pun berhenti dan membawa kami ke Mojokerto. Dalam mobil mima kecil merasa riang karena keinginan belajar ke pesantren adalah cita- cita sejak lama. Setelah sampai di terminal seluruh penumpang turun. Kemudian ayah topik bertanya "tindak pundi de?". ( mau kemana bude/ibu gede). "Bade ngeteraken Mima mondok, kersane adaptasi rumiyen." Jawab mamak.( Mau antar Mima ke Pondok, agar adaptasi dulu). "Monggo kulo teraken mawon de!" Ujar ayah Topik. ( mari saya antar saja bude). "Mboten, mangke nete bus mawon". Jawab mamak.( Tidak, nanti naik bus saja). "Mboten monggo kulo teraken". Jawab ayah Topik lagi( tidak, ayo saya antar). Akhirnya kami bertiga pun naik mobil angkut lagi untuk menuju ke pondok.

Tak berselang lama, kami memasuki kawasan Desa KedungMaling. Banyak santriwan yang berlalu lalang ke masjid. Tapi kami tidak menuju langsung ke pondok, tetapi singgah dirumah Ustadz yang dikenal oleh kakak semasa menimba ilmu di Ponpes Alkhodijah yang sekarang menjadi Al Amin putri. Yaitu rumah Ustadz As'ad guru qiroah kakak, yang juga mengajar qiroah dikawasan Pacet dekat rumah saya. Saya singgah beberapa hari saja dirumah beliau, kenapa? Karena Mima kecil sudah bisa merasakan rindu, dimana setiapa akan mandi. Mima kecil keluar kamar dan memandang rumput serta pepohonan saja sudah ingat rumah, melihat Bu As'ad memasak ingat ibu dirumah, dan seisi rumah sepertinya saya rindukan. Air mata rindu menetes tak bertuan. Suara lirih memanggil mamak bapak kakak tak serta merta keluar dari bibir mungilnya. Saat bersama teman atau ada yang menemani Mima kecil tidak terlalu  sedih, tapi ketika sendiri teriak oun tidak bisa mengobati rindu. Setiao pagi bahkan siang dan sore selalu pergi ke wartel depan Ponpes Darul Hikmah untuk menelpon agar bisa dijenguk. Karena rindu itu obatnya ya hanyalah pertemuan, via telpon tidak bisa menggantikan dekapan sayang daei keluarga. Mungkin karena aku anak bontot, sehingga manjanya bisa ke siapa saja. Dan rentang usia antara aku dan kakak terpaut jauh, sehingga manja menempel pada diriku.

Bapakku adalah seorang perhutani, bukan kalangan pegawai hehehe tapi petani dan pehutan. Dimana setiap hari harus pergi ke hutan untuk mencari bambu untuk atap rumah dan dijual oada yang membutuhkan. Selebihnya akan direndam di sungai agar bambunya menjadi awet dan lebih kuat. 

Mamakku adalah Ibu rumah tangga sekakigus petani yang tidak punya sawah sendiri. Mamakku adalah orang yang luar biasa, dimana doanya yang bisa menggetarkan Arsy. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, adalah hal yang mungkin bagi Allah. Seperti memeluk gunung tapi tangan tak sampai. Kenyataannya bspak mamak yang bukan siapa -siapa bisa menyekolahkan kami 3 putrinya hingga lulus S1. Bukan dengan keringat dan tekatnya saja untuk merubah strata ekonomi dan pendidikan. 

Bapak dan mamak hanya lulusan SR( sekolah rakjat) atau hanya SD sederajat. Tapi tekat dan doanya bisa menjadikan yang bukan siapa-siapa menjadi berada. Semoga selalu berada pada Pandangan Allah( derajat dunia akhirat).

Setelah masuk ajaran baru, Mima kecil pindah ke Pondok pesantren Darul Hikmah, sudah mengerti apa rindu, bagaimana rasa rindu... Setelah bapak ibu beranjak dari pesantren tangis yang luar biasa pun pecah seketika. Tapi, adanya Ibunya Al dan Abah din yang memotivasi, akhirnya saya bisa masuk ke kamar dengan semangat. Walaupun setelah masuk kamar Mima kecil melihat banyak sekali teman kecil yang juga menangis tersedu- sedu. 

6 tahun berjalan tak lama seperti yang di bayangkan. Di Darul Hikmah Mima sudah menjadi remaja yang energik, berwajah ceria dan ramah tentunya. 

"Mohon ijin bunyai, Mima saya bawa pulang. Supaya belajar mengamalkan ilmu yang didapat disini, mohon doa restu agar ilmunya bermanfaat". Kata mamak. Bunyai pun meng iyakan walaupun seperti ada kata Mima agar disini, kuliyah dari pondok, bawa sepeda daei pondok. Tapi mamak kekeh untuk membawa Mima kerumah dengan banyak harapan.

Yakni sesuai keinginan mamak saat mengandung semua putrinya yaitu ingin anak-anaknya mengajar Al-Qur'an dirumah. Dan alhamdumdulillaah cita-cita mamak tercapai. Dan tidak hanya itu, berbekal dari hanya guru ngaji. Allah menata kehidupan kami. Dan tidak lepas dari doa dan dukungan mamak dan bapak,ingat sekali dawuh mbah kyai Maimuoen Zubair dimana orang yang mengaharkan Al-quran akan di cukupi semuanya oleh Allah. Dan itu benar sekali.

Dengan bekal ilmu Alquran, kakak pertama bisa menjadi pegawai di naungan Kemenag. Kakak ke dua bisa menjadi guru di sekolah SD. Dan mima kecil yang sudah remaja setelah pulang dari pesantren, dan baru saja daftar kuliyah, ada yang menawarkan agar mengajar menjadi guru agama di sekolah SD. 

Semuanya adalah karunia Allah, Taqdir Allah, karena doa dan tirakat orang tua. Dimana orang tua yang hanya seorang petani dan pehutan bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi dan bisa menjunjung derata orang tua hingga ibadah Haji ke Mekkah Madinah. Dari yang bukan siapa siapa. Siapa aku? Insyallah menjadikan mabrur kebaikan dunia akhirat. 

Kami sebagai anak tidak bisa membalas jerih payah, usaha, keringat,doa dan tirakat orang tua. Tapi ijinkan kami membahagiakanmu dengan cara kami, meskipun kadang tidak sesuai dengan pintamu, mak bapak. Air susumu tidak pernah tergantikan apalagi terbayarkan. Maka ijinkan kami membuatmu tersenyum dengan selalu mengalirkan doa untuk kami dan dzurriyahmu.

Tanpa doamu, siapalah aku?

Tanpa kasih sayangmu, siapakah aku?

Tanpa tirakatmu, siapakah aku?

Tanpa nasihatmu, siapakah aku?

Dan campur tangan Allah memang sangat nyata. Kami adalah produk dari segala doa orang tua yang dipanjatkan. 

Untukmu bapak, mamak, kakak aminur, kakak iva, suamiku wahyudi, dan dzurriyahnya emak bapak. Semoga Allah selalu menjaga kita, saat bahagia jangan lupa dengan sejarah adanya kita. Agar tidak ada kata menyakiti. Sebab sakitnya perjuangan orang tua untuk masa depan kita tidak pernah diungkapkan. Hanya kasih sayangnya yang sering kali diucapkan. Adanya kekurangan dari orang tua itu adalah keterbatasannya. Tapi kasih sayangnya sepanjang masa dan lebih besar dari alam semesta kita tidak bisa membalasnya. 

Hanya doa yang selalu kupanjatkan untuk mamak bapak agar bahagia dunia akhirat. 

Anakmu adalah air kencing yang tidak berguna. Jika kami bukan anakmu, mungkin kami tidak akan bisa seperti ini.

Dan Mima dewasa yang sudah menjadi ibu pun tidak bisa mandiri, belum bisa berdiri tanpa bantuan dan doa mamak bapak. 

Maafkan kami, doakan kami selalu. Sepertinya luasnya samudera kasih sayang sudah kau berikan pada kami. Tapi seujung jari pun Mima belum bisa membalas itu.  

Hanya selalu mendoakan agar mamak bapak mendapat keberkahan umur, rizki dan dzurriyah. Yang akan membawamu bahagia dunia dan akhirat. Aaaaaaamiiiiiin... 

Kata cinta tiada cukup membuktikan sayangku pada kalian semua. Kata cintaku ku ungkapkan setelah sujudku, dan itu hanya di dengar olehku dan Tuhan semesta alam.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang keren bu

24 Oct
Balas

Terimakasih ibu

24 Oct

Terimakasih ibu

24 Oct

Terimakasih ibu

24 Oct

Terimakasih ibu

24 Oct



search

New Post