Lilis wanita yang dulu ku kenal cantik, segar dengan badan yang bohay, ceria dan selalu riang, kini telah berubah. Lilis yang dulu berbeda dengan sekarang. Aku pun pangling hampir tak mengenalnya. Badannya kini kurus dan tak segar lagi. Dari raut wajah dan tatapannya kulihat seperti menyimpan duka. Raut wajahnya kusut, tatapannya pun tampak hampa. Kulihat dari Poto Profil di WAnya

Hpku berbunyi, ada kabar kabar WA. Kubuka dan kubaca

"Lis mau curhat, boleh ga?"

"boleh" Balasku

"Lis ... Udah lama pisah sama suami" katanya lewat japri, Kami bertemu digrup karena kebetulan satu almamater.

"Lis sakit hati ... berapa tahun rumah tangga ternyata suami menyakiti Lis, dia selingkuh dengan perempuan murahan". "Sekarang Lis tinggal sendiri, rumah dan segalanya sudah habis sama suami". "Lis sakit hati ... Kalau ingat semua perlakuan suami. Mangkanya Lis sampai kurus begini, karena kepikiran terus". Besok Lis mau ke pengadilan mengurus surat cerai resmi. Pesan WAnya berderet panjang.

"kenapa baru sekarang?" balasku lagi

"Setelah empat tahun cerai tanpa surat resmi Lis ketemu pria yang mau mempersenjatai Lis menjadi istrinya, Tapi dia mau Lis punya surat cerai resmi dulu".

"bagus lah, semoga cepat selesai urusanya", balasku sambil memegang hp yang hampir jatuh karena ngantuk. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.15, aku pun tertidur