Bagi anda pencinta mie, Mie Jengkang adalah salah satu makanan yang wajib anda nikmati.

Siang itu, selepas dari Wisata Budaya Betawi yang terletak di Situ Babakan Lenteng Agung, saya pergi bersilaturahmi ke rumah teman yang berada di Srengseng. Dia menyuruh saya turun di gang SD, Mie Jengkang.

Jengkang... Begitu mendengar namanya yang unik, saya jadi teringat bahasa sunda. Tijengkang adalah salah satu dari berbagai jenis kosa kata jatuh dalam bahasa sunda. Dalam bahasa Sunda kata jatuh memiliki banyak ragam. Ada tisoledat, titajong, tijalikeuh, tikusruk dan lain sebagainya. Tijengkang sendiri artinya jatuh ke belakang.

Karena sudah siang dan perut sudah berbunyi, saya langsung mengajak teman untuk mampir dulu ke tempat Mie Jengkang itu. Ketika pesan mie, pelayan bertanya mau pesan mie level berapa. Ternyata mie itu berlevel-level, tergantung tingkat kepedasan rasanya. Dari level 0 hingga level 16 yang jumlah cabenya 20 buah. Wow... Saya langsung menelan air liur, terbayang bagaimana pedasnya. Penasaran saya pun bertanya mengapa dinamakan Mie Jengkang?. Kata pelayan di situ sambil tertawa berkata, bahwa setelah makan mie ini, pembeli pasti terjengkang tidak kuat dengan rasanya yang pedas. Hhe... Bisa jadi. Saya pun ikut tertawa.

Setelah kami duduk, tak beberapa lama pelayan datang sambil membawa pesanan. Semangkuk mie terhidang dengan warna warni yang menarik dan menggugah selera. Dalam mangkuk mie itu ada campuran sayuran berwarna hijau, sosis, baso, dan telur yang diracik. Setelah kucicipi rasanya, mirip indomie yang suka dibuat di rumah. Bedanya kalau di rumah, seringkali bikin mie itu apa adanya. Saya juga jadi teringat seblak. Ya... Mirip seblak, hanya tidak pakai kecur. Sebenarnya mie semacam ini di Tangerang juga ada, hanya beda nama. Kalau di Tangerang namanya Mie Noah.

Bagi seorang pedagang makanan, sebuah nama memang sangat penting dan bernilai tinggi sebagai daya tarik. Nama yang unik akan membuat orang penasaran untuk membeli dan mencicipi.

Tempat makan mie itu lumayan nyaman. Dengan tempat duduk dan meja yang banyak, sangat cocok buat ibu-ibu kumpul sambil ngerumpi. Dan ternyata benar saja makin siang, makin banyak rombongan ibu-ibu bermunculan. Dugaan saya memang tidak salah lagi. Hihi...

Rupanya Mie Jengkang telah membuat Ibu-Ibu benar-benar jatuh....