Resume Halaqoh dengan Syeikh Said Barahmah

Kajian dalam kitab Adabul muallim terdiri dari beberapa tema (Bab) antara lain :

1. Pentingnya pendidikan dan kedudukan (posisi) seorang guru

1. Pentingnya pendidikan dan kedudukan (posisi) seorang guru

- Mendidik adalah profesi para Nabi.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak mengutus ku untuk bersikap keras terhadap diriku sendiri ataupun bersikap keras terhadap orang lain akan tetapi Allah mengutus ku sebagai seorang guru yang memberikan kemudahan".

Para nabi berdoa agar Allah mengutus seseorang untuk mengajari mereka. Salah satu contohnya adalah kisah Nabi Ibrahim dan nabi Ismail. setelah mereka selesai membangun Ka'bah Mereka pun berdoa doa tersebut diabadikan oleh Allah “ya Allah utuslah kepada keluargaku dan kaum kami seorang utusan dari kalangan mereka yang akan membacakan ayat-ayat Mu dan mengajarkan mereka Alkitab dan hikmah serta mensucikan Mu, sesungguhnya engkau maha bijaksana.

- Risalah kenabian diawali dengan kata perintah membaca (iqra').

Dalam Alquran terdapat lebih dari 77.000 kata dengan berbagai macam bentuknya. Adapun kata perintah berjumlah ribuan seperti tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, berjihadlah dijalan Allah, perintahkanlah yang ma'ruf dan cegahlah yang mungkar, bersabarlah atas apa yang menimpamu, infakkanlah sebagian rezeki yang kau miliki, dan seterusnya. Diantara ribuan kata perintah tersebut yang Allah turunkan pertama kali adalah iqro' (bacalah). 5 ayat yang pertama Allah turunkan mengandung perintah untuk membaca sebanyak 2X, menyebutkan ilmu sebanyak 3X dan pena 1x. Hal tersebut menunjukkan pentingnya membaca dan menuntut ilmu bagi kehidupan umat muslim dengan menggunakan pena sebagai media untuk menuliskan (menyebarkan) ilmu agar orang-orang Islam mengetahui cara membangun umatnya.

- Pendidikan meningkatkan derajat guru.

Dalam Quran Surat Al An'am: 83 "Kami (Allah) mengangkat derajat orang-orang yang kami kehendaki". Menurut Zaid bin Aslam Allah mengangkat derajat orang yang ia kehendaki disebabkan ilmu yang dimilikinya. Dalam ayat yang lain Allah berfirman: "Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan juga orang yang berilmu beberapa derajat” (QS. Al Mujadilah:11). Pada ayat ini Allah menyandingkan iman dengan ilmu. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang yang beriman dan berilmu akan mendapatkan derajat yang mulia baik di dunia maupun di akhirat.

- Para guru yang mengajarkan kebaikan akan mendapatkan sholawat dari Allah dan seluruh makhluk-Nya.

Rasul SAW bersabda "Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya, para peghuni langit dan bumi, bahkan semut yang ada di dalam sarangnya dan ikan-ikan di lautan, sungguh semua itu bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain". Hadits ini menunjukkan bahwa Allah dan seluruh makhluk-Nya memberikan shalawat kepada para guru. Sholawat dari Allah itu bermakna pujian terhadap hambanya, sedangkan sholawat dari para makhluk kepada guru bermakna doa bagi guru tersebut. Setiap hari para guru yang berangkat untuk mengajarkan ilmunya kepada murid-murid selalu mendapatkan pujian dari Allah dan doa dari seluruh penghuni bumi dan langit.

2. Manfaat yang diperoleh dari mempelajari adab-adab seorang guru

Agar para guru terus menambah ilmunya sebagaimana ia harus terus mentransferkan ilmunya. Sebagaimana kisah Nabi Musa ketika Allah memberikan informasi tentang adanya orang yang lebih alim dibandingkan dirinya yaitu nabi Khidir. Nabi Musa bersegera meninggalkan tempat tinggalnya untuk mencari orang tersebut dan menuntut ilmu darinya.

Agar guru mengetahui pengaruh yang ia berikan dan keterampilan yang dimilikinya. Pengaruh seorang guru dibagi menjadi 3: Pengaruh langsung. Saat proses transfer ilmu pengaruhnya bisa dilihat secara langsung. Pengaruh tidak langsung. Siswa akan menduplikasi karakter, cara bicara, berpakaian dari guru yang diidolakan. Proses tidak instan, tetapi membutuhkan proses dan waktu. Pengaruh terhadap masyarakat atau peradaban. Guru memiliki peran penting dalam kemajuan peradaban, setiap profesi terlahir karena keberadaan guru. Meningkatkan kualitas guru dan mengembangkan skill nya.

Johari Window adalah Psikolog Amerika yang bernama Joseph Luft dan Harrington Ingham yang kemudian disingkat menjadi Johari. Johari Window adalah teknik yang membantu orang lebih memahami hubungan mereka dengan diri sendiri dan orang lain.

Setiap manusia memiliki 4 kuadran/bagian:

a) Terbuka (Diketahui oleh diri sendiri dan juga orang lain). Informasi yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, ciri fisik, dll. Area terbuka merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain.

b) Tersembunyi (Diketahui oleh diri kita sendiri dan tidak diketahui orang lain). Informasi ini meliputi keuangan, keluarga, kesehatan, permasalahan, kecenderungan, keterampilan dll.

Saat seseorang yang memiliki skill tertentu yang tidak diketahui orang lain, lalu skill tersebut dibutuhkan, seyogyanya ia menyampaikan kemapuannya dan memberikan bantuan.

c) Buta (Diketahui orang lain tapi kita tidak mengetahuinya). Pada bagian ini orang lain mengetahui hal-hal yang tidak ketahui atau kita sadari. Termasuk di dalamnya adalah karakter negatif pada diri kita yang tidak kita sadari tapi terbaca oleh orang lain.

Cara untuk menggali hal tersebut adalah dengan; 1) bertanya dan meminta nasihat orang terdekat yang mengenal kita dengan baik. 2) bertanya dan meminta nasihat kepada beberapa orang agar informasi yang diperoleh valid.

d) Tidak dikenal (Tidak diketahui oleh diri sendiri maupun orang lain). Pada daerah ini bisa disebut dengan bakat terpendam. Ketika menemui pengalaman baru karena kondisi tetentu dan dilakukan uji coba atau latihan, maka bakat tersebut akan muncul dan berkembang.

Misal: Ketika seorang ayah harus melakukan tugas luar kota beberapa minggu dan meninggalkan istri yang sedang sakit dan 4 anak kecil. Iapun menugaskan putra tertuanya yang berusia SMP untuk mengurus rumah dan keluarga meski muncul rasa khawatir. Ternyata saat sang ayah pulang ia mendapati putranya mampu merawat ibunya, mengurus kebutuhan adik-adiknya dan nampak semuanya berjalan dengan baik. Ayah dan sang putra pada awalnya berada pada kuadran 4 yaitu sama-sama tidak mengetahui, tetapi karena berada dalam suatu kondisi dan adanya uji coba itu memunculkan bakat (keahlian) sang putra.

- Meninjau (menjadikan referensi) pengalaman orang-orang terdahulu dalam mendidik. Pendidikan sudah berjalan selama berabad-abad. Etikanya telah ditentukan sejak dahulu, namun metodenya terus mengalami pembaharuan. Sebagai guru seyogyanya mempelajari metode pendahulunya yang telah expert di bidangnya.

- Untuk mengenal kualitas dan etika yang harusnya dimiliki oleh seorang guru. Caranya dengan terus melakukan evaluasi dan intropeksi diri agar dapat menjadi teladan bagi para muridnya. Jika etika itu telah dimiliki maka kita harus bersyukur dan konsisten. Jika kita menjumpai kekurangan maka harus segera memperbaikinya.

- Mengetahui metode Rasulullah SAW dalam mendidik para sahabat. Rasul sebagai punggawa para nabi sekaligus sebaik-baik pendidik memiliki metode mengajar sahabat dengan metode terbaik di antara metode yang pernah ada. Sebagian ulama mengatakan metode tersebut jumlahnya mencapai 60. Diantaranya adalah dengan menunjukkan rasa kasih sayang dan kontak fisik.