Habib M. Farkhan

Pengajar bidang studi IPA di SMP Al Hikmah Surabaya sejak Maret 2004, mestinya menulis adalah bagian terpenting dari guru, oleh karenanya salah satu bentuk ibad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Cerdas di Era VUCA

Guru Cerdas di Era VUCA

VUCA merupakan akronim dari Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambiguity (tidak jelas). Sebagaimana yang terjadi saat ini bahwa kita sebagai guru dihadapkan dengan gejolak yang luar biasa, kebijakan kebijakan Kementrian yang diterjemahkan oleh Dinas Pendidikan selalu berubah menyesuaikan kondisi terkini dengan mengedepankan keselamatan anak, ketidakpastian kembali normal juga tidak bisa diprediksi, tantangan yang sedang dihadapi guru, siswa dan orang tua siswa juga semakin komplek, dan ketidak jelasan arah pendidikan pada masa pandemi ini mendorong guru untuk memiliki inisiatif yang inspiratif bagi teman sejawat, siswa dan orang tua siswa. Pada umumya aktifitas belajar mengajar adalah rutinitas yang dilakoni oleh seorang guru sedari pagi bertemu dengan siswa di sekolah diawali dengan membuka kelas melihat dan mengecek kehadiran mereka secara fisik, memastikan sarana yang digunakan pembelajaran sudah siap, papan tulis kursi dan meja siap dipakai. Ketika ada salah satu siswa yang tidak tampak dikelas maka ditanyakan kepada temannya kenapa tida ada, ketika terlambat masuk kelas ditanya pula kenapa terlambat. Kemudian guru mengajak dan membimbing semua siswa dalam satu kelas tersebut belajar bersama tentang materi tertentu, dalam memberikan materi siswa biasanya diajak diskusi, praktikum bersama dan menyimpulkan hasil belajarnya pada saat itu, guru bisa memperhatikan gerak-gerik siswa mulai dari awal sampai akhir, mulai dari bahasa tubuh yang ditunjukkan dari awal pembelajaran sampai akhir. Kemudian biasanya aktivitas pembelajaran ini diakhiri dengan kuis atau postes untuk mengetahui seberapa paham para siswa terhadap materi yang dipelajari saat ini. Selesai kemudian guru menutup pelajaran dan anak-anak berganti dengan pelajaran lainnya. Kalau dari sisi siswa aktivitas “Sekolah” merupakan rutinitas yang dilakukan 5 hari @ 8 jam dalam sepekan dilakukan secara terus menerus. Aktivitas dimulai dari datang kesekolah, bertemu dengan teman-teman mereka, masuk kelas bertemu dengan guru, mengikuti pembelajaran berinterksi dengan semua lingkungan fisik sekolah sampai selesai dan pulang ke rumah mereka masing-masing.

Tampaknya aktivitas persekolahan tersebut saat ini berubah total, sejak Senin 16 Maret 2020 Kementrian Pendidikan Nasional melalui surat edaran menghimbau kepada seluruh Dinas Pendidikan di Indonesia tak terkecuali di Surabaya agar semua sekolah termasuk SMP Al Hikmah tempat saya beraktivitas dakwah dibidang pendidikan sejak 2004 silam agar melaksanakan pembelajaran dirumah. Yaah alasan utama adalah demi menjaga kesehatan anak-anak agar tidak terpapar Covid-19 (Corona Virus Diseases-19) yang telah menyerang Wuhan dan merebak sampai ke Indonesia. Bak petir menyambar disiang bolong tanpa hujan. Pada hari itu menjadi titik balik perubahan persekolahan yang ada di kota tercinta Surabaya ini. Semua guru harus berubah dari yang biasa harus menjadi luar biasa, dari yang tidak biasa memanfaatkan media sosial harus sesegera mungkin memafaatkannya, dari yang tidak biasa membuat video pembelajaran harus segera belajar dan terampil dalam waktu cepat, dari yang tidak bisa live streaming harus belajar menjadi artis untuk bisa tampil dengan baik di depan kamera, dari yang tidak biasa melakukan video conference harus bisa segera mengoperasikan seluruh software pendukung dalam melaksanakan video converence, dari yang biasa membawa tas berisi buku dan alat tulis sekarang berisi gadget, laptop, standing mic, mic condenser, perekam audio, green screen untuk persiapan pelajaran, biasanya yang namanya sekolah ya siswa harus datang kesekolah pagi-pagi dan pulang sore hari, biasanya guru dikatakan mengajar jika bertemu dengan siswa secara fisik disekolah dan sebuah ruangan atau diluar ruangan selama jam pelajaran tertentu. Tidak hanya itu guru biasanya bertemu menyapa siswa senantiasa mendoakan keselamatan dan mengingatkan jika siswa tersebut missal kurang tertib dalam memakai seragam dan lain sebagainya. Sekarang semua berubah total, jika ingin terus bertahan maka harus segera berubah dan beradaptasi dengan kebutuhan saat ini dan masa mendatang.

Pada kondisi saat ini guru sudah tidak memungkinkan bertemu secara fisik dengan siswa dalam proses pembelajaran harus tetap menjalankan amanahnya menyampaikan ilmu kepada generasi penerus estafet peradaban penyambung sejarah peradaban dunia, tentu banyak tantangan yang harus diahadapi, berjibaku dengan segala aktivitas yang ada diharapkan harus terus bertahan melaksanakan amanah yang telah diembannya sampai kondisi kembali normal entah sampai kapan 1 atau 2 tahun kedepan, hanya Allah yang tahu segalanya.

Alhamdulillah bersyukur sekali saya ditakdirkan untuk mengabdi di sekolah ini, sekolah yang mengedepankan berbudi dan melahirkan siswa yang berprestasi, kami semua tidak hanya mengajarkan disiplin ilmu yang kami miliki tetapi berdakwah menebarkan ayat-ayat Allah baik Qauniyah maupun Quliyah melalui disiplin ilmu kami masing-masing. Lingkungan yang luar biasa mendukung segala aktivitas pembelajaran mulai dari keterampilan yang dibutuhkan guru, sarana pembelajaran, fasilitias fisik penunjang yang porporsional dan lain sebagainya. Era pandemi Covid-19 kita semua diminta untuk keluar dari zona nyaman termasuk saya sebagai guru IPA yang mendapat amanah mengajar di kelas 7B dan 7C. Saya harus berupaya semaksimal mungkin agar tetap bisa melaksanakan pembelajaran dan “bertemu secara maya” dengan mereka semuanya, di pekan awal pembelajaran dari rumah (Daring) hanya sebatas memberikan tugas tertulis berupa membaca materi dan memberi tugas mengerjakan soal melalui aplikasi yang umum dan mudah yaitu Google Classroom, akhirnya semua guru saya sarankan untuk memakai aplikasi yang sama saat itu langsung ada sesi diskusi dan sharing serta praktik memanfaatkan Google Classroom untuk melaksanakan pembelejaran selama 1 pekan ke depan. Alhamdulillah guru di sekolah saya sangat luar biasa dengan cepat bisa menguasai aplikasi tersebut sambil masing-masing mengembangkan secara autodidak, satu pekan lamanya saya dan semua guru setiap pagi berada di Laboratorium Komputer untuk menyiapkan bahan pembelajaran untuk anak-anak pada hari itu juga. Semua guru melakukan diskusi dan sharing untuk menentukan strategi dan sarana yang dipakai pada pertemuan besoknya. Satu pekan beralu berharap ini hanya 1 pekan saja, ternyata tidak begitu surat edaran dari Dinas Pendiikan Kota Surabaya kembali meminta seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dirumah. Nah tentu harus ada perubahan model dan strategi pembelajaran yang saya pakai bersama guru-guru lainnya. Pada pekan ke-2 ini ini manajemen sekolah memutuskan agar kita semua sudah mulai beralih dari multi aplikasi yang kami pakai menjadi satu platform yaitu LCMS (Learning Content Management System) Al Hikmah. Sekali lagi tidak semudah membalikkan tangan untuk beralih dari aplikasi yang sudah kita kuasai ke aplikasi yang baru. Sebenarnya aplikasi ini tidak baru, aplikasi LCMS Al Hikmah ini sudah lama dikembangkan oleh yayasan tetapi khusus digunakan oleh SMA Boarding School Batu. Alasannya beralih ke platform ini adalah agar siswa lebih mudah dan fokus untuk menguasai satu aplikasi untuk semua pembelajaran, guru juga mudah mengelolanya. Selama 2 pekan masa peralihan menggunakan LCMS Al Hikmah semua guru diberi pendampingan selama 2 hari dari pihak pengembang, selanjutnya adalah belajar mandiri dengan teman sebaya, disinilah hebatnya guru Al Hikmah sangat cerdas dan cepat menguasai hal baru. Akhirnya setelah masa peralihan tersebut diputuskan oleh manajemen sekolah bahwa mulai saat ini (Senin, 6 April 2020) semua guru wajib menggunakan LCMS Al Hikmah dalam proses pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Sampai saat ini saya dan guru-guru terus menerus belajar mengelola LCMS ini agar bisa memperoleh manfaat dan dapat membantu proses pembelajaran yang saya lakukan. Tidak hanya itu saja pekan demi pekan saya lalui bersama guru-guru lainnya ternyata ada kelemahannya karena pembelajaran yang kami lakukan masih bersifat pasif atau disebut juga dengan istilah Asyncronous. Karena ketika siswa melakukan pembelajaran meraka tidak mendapat respon secara langsung dari guru, semua tertunda dikemudian hari. Orang tua pun mulai memberikan saran dan masukan kepada sekolah agar tidak hanya sekedar memberi tugas saja, tetapi ada sesi bertemu dengan guru entah itu membahasa soal atau memberikan pengantar kegiatan, atau lebih bagus juga jika memberikan penjelasan materi karena tidak semua siswa bisa mengerti dan paham ketika diminta membaca secara mandiri.

Dari saran dan masukan yang telah disampaikan oleh orang tua kepada sekolah, kemudian saya mencoba memanfaatkan video conference dengan platform Webex dan saya lakukan pada malam hari saat itu. Tujuannya adalah mengenalkan kepada siswa, namun saat itu memang tidak wajib diikuti dan yang ikut saat itu hanya 5 dari 24 siswa yang seharusnya, bagi saya tidak jadi masalah yang penting saya sudah mencoba dan bisa. Kemudian oleh manajemen semua guru diminta untuk mencoba menggunakan teleconference tersebut jika meungkinkan. Alhamdulillah masing-masing mata pelajaran terwakili untuk melakukan video conference dengan anak-anak ketika pembelajaran dengan menggunakan berbagai platform yang gratisan mulai dari Webex, Zoom Meeting, Microsoft Team dan lain-lain, ini berlangsung sampai akhir tahun pelajaran yaitu bulan Jun. Penilaian Akhir semesterpun dilakuakn secara online mealui LCMS. Pembelajaran daring ternyata bersambung sampai awal tahun pelajaran baru (2020-2021), Alhamdulillah sekolah kemudian menyiapkan aplikasi video conference yang resmi berbayar yaitu Zoom Meeting, aplikasi inilah yang dipakai oleh semua guru dalam melaksanakan pembelajaran sehari-hari. Sekali lagi sekolah benar-benar totalitas dalam menyediakan sarana penunjang pembelajaran jarak jauh ini, tidak hanya aplikasinya yang disiapkan kami para guru juga diberi subsidi pulsa data untuk melakukan pembelajaran secara online setiap bulannya.

Saya tidak tahu sampai kapan model pembelajaran ini diterapkan sampai saat ini (13 September 2020) tidak ada tanda-tanda pembelajaran kembali normal seperti sebelum 16 Maret 2020. Saya punya keyakinan model pembelajaran seperti ini akan menjadi salah satu model persekolah di era mendatang, dimana sekolah bukan lagi identik dengan datang kesekolah pada jam yang sudah ditetukan dalam 5 kali satu pekan, bertemu langsung dengan guru saat pembelajaran, guru betul-betul bukan satu-satunya sumber ilmu, dan guru betul-betul diposisikan sebagai fasilitator pembelajaran yang sejak lama sudah di dengung-dengukan namun belum pernah optimal.

Selain amanah mengajar kebetulan saya juga diberi amanah membantu kepala sekolah untuk mengelola di bagian Akademik menjadi Wakil Kepala Sekolah di Bidang Akademik, saat itu juga saya harus merancang jadwal kegiatan yang bisa dilaksanakan oleh guru dan siswa secara efektif dan efisein, kalau kondisi normal dalam satu kelas memiliki jadwal tatap muka 10 jam pelajaran @35 menit secara pararel, sehingga guru-guru seakan berganti dari kelas ke kelas yang lainnya. Pada kondisi ini tentu sangat berbeda semua kegiatan berubah setiap pekan, agar guru dan siswa bisa menjalankan kegiatan pembelajaran dengan baik dan tersruktur, setiap akhir pekan semua guru menunggu update terakhir jadwal kegiatan pembelajaran tersebut, berikut saya berikan ilustrasi perubahan-perubahan model kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pekan pertama semua siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3 slot utama, slot 1 kegiatan pembiasaan yang berisi ritunitas persipaan sekolah, slot 2 siswa mengikuti pembelajaran hanya satu mata pelajaran saja secara daring, slot 3 kegiatan mandiri. Pekan berikutnya ada perubahan pada jumlah mata pelajaran menjadi 3 mata pelajaran, berikutnya lagi berubah sesuai dengan ketentuan dari Dinas pendidikan Kota Surabaya.

Dari tulisan diatas dapat disarikan bahwa, pembelajaran harus terus berlangsung bagaimanapun keadaannya, Allah memiliki ketetapan yang mulia bagi hambanya atas kondisi ini bahwa kita tetap mendekatkan diri kepada-Nya dan senantiasa bersyukur, kita semua harus terus meningkatkan kemampuan diri agar bisa menyesuaikan diri dengan zaman. Kelincahan dalam pembelajaran (Agile Education) memerlukan ketertampilan-keterampilan mengajar yang tidak biasa tetapi harus luar biasa, maka semua guru harus menjadi guru yang luar biasa dalam segala hal (penguasaan teknologi terkini) jika tidak maka sejatinya kita sedang menggali lubang kita sendiri untuk segera kita tempati.

Allah telah mengembalikan dan mengetuk hati para orang tua bahwa guru yang utama adalah mereka yaitu para orang tua yang telah diberi amanah untuk mendidik anak-anaknya, sehingga kodisi ini memaksa agar orang tua bisa mendampingi dan mendidik anak-anaknya kembali, dan sekolah hanyalah membantu orang tua dalam memberikan informasi disiplin ilmu tertentu pada anak-anak. Keluarga adalah segalanya maka para orangtua diminta oleh Allah untuk lebih banyak menghabiskan waktunya dengan keluarga masing-masing. Belajar tidak hanya disekolah dalam gedung fisik tertutup tetapi bisa dimana saja dengan sispa saja. Guru betul-betul diposisikan sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk menjadi pebelajar mandiri. Allah mengingatkan kita semua bahwa pola hidup sehat itu sangat penting melalui himbauan cuci tangang dengan sabun dan air mengalir dan Allah telah memerintahkan kepada kita untuk memakan sesuai yang baik dan tidak berlebihan, tidka berjabat tangan dengan orang lain agar penularan covid-19 tidak massif hakikatnya adalah Allah betul-betul menjukkan larangan bahwa bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrim membawa kemadharatan. Wallahu a’lam bishowaf.

Sidoarjo, 13 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post