Aku ingin terus menulis

Dengan kalimat yang sederhana

Mencoba merangkai kata yang indah

Meski indahnya bagiku saja

Karena tak ada yang mau membaca

Kuterbitkan kata-kata

Diksi yang tak jelas datangnya

Inspirasi, imajinasi pagi yang kuharap

Mulai pergi entah ke mana

Aku ingin terus menulis

Bersama deru angin yang menghempas

Menghembus, mengikis lapisan es, terkelupas

Mencair, mengalir ke dalam gelas

Ku teguk saat siang suasana panas

Puaskan dahagaku

Mengencerkan otak yang beku dan keras

Menggelombangkan angan yang fana

Aku ingin terus menulis

Di sore yang terbenam

Hari di mana aku menghabiskan waktu

Membuat sejarah yang hampir kulupakan

Cerita tentang apa yang kupikirkan

Kisah tentang apa yang kurasakan

Dan tragedi tentang apa yang kulakukan

Aku ingin terus dan terus menulis

Meski tanpa secangkir kopi malam

Pahitnya sudah pernah kurasakan

Manisnya pun masih menyisakan kenangan

Oh semoga saja aku tak lupa

Catatan harian Tuhan semesta alam

Sebelum lembaran-Nya terbuka dihadapan

Biarlah kutuliskan saja

Dalam secarik kertas

Aku akan menghapusnya

Saat kutemukan kata dosa

Aku ingin terus menulis

Meski ini hanya ingin!

Ya, mungkin hanya ingin saja