BRANDING ANTARA KEMUNAFIKAN DAN KEBENARAN
BRANDING ANTARA KEMUNAFIKAN DAN KEBENARAN
Sekitar 7 tahun yang lalu saya disibukan dengan kegalauan akan menjadi apa saya nanti.
Konsultasi ke beberapa mentor, ada yang bilang saya cocok di konsultan, ada juga yang bilang di bisnis, terakhir yang akhirnya jadi pilihan saya, dunia tulis menulis.
Bukan tanpa alasan saya memutuskan untuk terjun di dunia tulis menulis. Karena yang cukup intens untuk menghidupi keluarga saya ternyata ada di dunia ini.
Namun sebelum memutuskan apa yang saya yakini, galau tingkat Dewa melanda. Karena pada usia 30 tahun target saya adalah sudah tahu akan dikenal sebagai apa nantinya.
Ada yang bilang jika dalam usia 30 tahun kita belum tahu siapa diri kita, maka ini mendekati kegagalan hidup. Walaupun ini bersifat subjektif, tapi saya tanamkan agar ada efek scarecity nya. Ada efek takut kalau nggak kecapai targetnya.
Selama 1 tahun, saya mikir serius. Otak-atik ilmu psikologi. Dari tes darah sampai tes sidik jari. Dan saya sinkronkan dari berbagai hasil tes. Setelah itu, saya coba beberapa profesi.
Sempat nyoba jadi konsultan buat pelajar, dapat eksekusinya, tapi feelnya nggak dapat. Saya seperti jadi orang lain.
Nulis dengan gaya ala ustadz, ini juga nggak saya banget.
Nyoba bangun branding sebagai motivator, sering kali saya masih bertolak belakang antara apa yang dikatakan dengan yang ada di hati.
Setelah panjang kali lebar saya menganalisis tentang passion dan bakat, akhirnya malah memutuskan untuk jadi penulis yang apa adanya saja. Ketika memutuskan seperti itu, alhamdulillah saya nggak ngerasa menjadi orang lain, dan ini lebih baik.
Begitulah seharusnya ketika kita membangun branding. Branding bagi saya bukan untuk menjadi orang lain, tapi untuk mempertegas siapa kita dan apa keahlian kita.
Lakukan apa yang kita cintai dan biarkan orang lain mengenal kita seperti apa.
Jangan mengada-ada, karena bisa jadi ia adalah kemunafikan.
Jangan diada-adakan, karena bisa jadi itu bukan diri kita.
Bangun branding kita, bangun integritas kita dalam dunia itu, lalu jadilah yang terbaik di bidang tersebut.
Sekian,
M. Kabul Marisi, S. Pd
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar