GERAKAN 5X1
Tak di pungkiri. Gerakan literasi sekarang ini sudah mulai menggeliat dan disosialisasikan di berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Bahkan sampai ke tingkat kantor-kantor kedinasan. Berbagai macam carapun dilakukan untuk menggiatkan masyarakat gemar membaca. Sebenarnya, suatu kegemaran itu akan dilakukan dengan disiplin karena adanya niat yang kuat dalam hati. Begitu pula dengan kegemaran membaca atau berliterasi. Pertanyaannya, apakah kita sudah mendisiplinkan diri untuk merawat semangat berliterasi itu?
Pada bulan Februari 2020. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan menginstruksikan pada setiap satuan pendidikan di Kabupaten Maros baik tingkat SD hingga SMP untuk merancang atau membuat program-program inovasi sekolah yang harus dilaksanakan dalam periode satu tahun. Para kepala sekolah, guru, dan staf sekolah mulai sibuk merancang berbagai inovasi sekolah yang akan mereka terapkan dalam waktu beberapa bulan kedepan.
Pendidikan Penguatan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), sekolah ramah anak, kebersihan lingkungan sekolah, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan tentunya ranah religiusitas yang diterapkan dalam program Jumat Ibadah ataupun kegiatan keagamaan lainnya. Semua itu adalah landasan bagi sekolah dalam merancang program-program inovasi sekolah dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangan kondisi sekolah dengan program yang akan dilakukan, tentunya karena tidak semua program cocok diterapkan di suatu sekolah.
Ketika merancang inovasi sekolah yang akan di terapkan di sekolah tempat saya mengajar, saya teringat dengan sebuah grup di sosial media yang sempat saya ikuti. Saya lupa nama grup itu. Tapi saya tidak melupakan kegiatan yang kami lakukan dalam grup itu. Setiap anggota grup harus membaca buku minimal 25 halaman buku dalam satu hari. Jika anggota grup telah membaca sebanyak 25 halaman buku dalam satu hari, maka wajib melaporkan perkembangan bacaannya dan mencatat halaman buku terakhir yang dia baca. Sanksi bagi anggota grup yang tidak membaca pada hari itu, maka harus membaca 2 kali lipat dari jumlah yang telah ditentukan. Tentu, kegiatan ini sangatlah positif dalam mendisiplinkan kita membaca buku. Terkadang, kita memang harus berada di dalam sebuah lingkungan yang mendesak atau menekan perilaku kita untuk bisa mendisiplinkan kita melakukan hal-hal diluar kebiasaan kita. Tentunya, kegiatan itu haruslah positif.
Kemudian, dari pengalaman saya itulah, akhirnya saya memutuskan untuk menyumbang ide untuk program sekolah kami yang ide itu saya beri nama Gerakan 5x1 (G-51).
Apa itu Gerakan 5x1 ?
Kalau grup yang saya ikuti dulu mewajibkan membaca minimal 25 halaman buku dalam satu hari, maka kami menngganti menjadi 5 halaman buku dalam 1 hari. Dengan pertimbangan level yang menjadi target program kami adalah anak SD. Yang penting mau dulu. Itulah prinsip kami. Dari program ini, kami berharap virus-virus membaca minimal 5 halaman buku dalam satu hari mampu menggerakkan dan bisa menjadi salah satu alternatif untuk menggiatkan kegiatan berliterasi. Insyaa Allah.
#TantanganMenulisHariKe-2
#TantanganGurusiana
#TantanganMenulis30Hari
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren inovasinya Bu Mia.
Kereen...
Terimakasih..semoga berkah