Micoyendra

Bangga menjadi diri sendiri. Apapun profesi kita asalkan halal di mata Allah tetaplah bangga. Saya bangga jadi guru Sekolah Dasar. Bisa mendidik dan mem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari Ini Irfan Risco ke Luar

Hari Ini Irfan Risco ke Luar

Hari Ini Irfan Risco ke Luar

Tantangan Hari ke-28

 

#TantanganGurusiana

 

Aku sedang asyik membuka whatsApp (WA) pada android untuk mengecek pesan yang masuk. WhatsApp merupakan salah satu aplikasi untuk mengirim dan menerima pesan dengan pengguna lain. Pesannya bisa berupa teks, audio, file dokumen, foto dan video.

 

Untuk melihat pesan masuk hari ini, aku terus memainkan telunjuk kananku. Tiba-tiba jari telunjukku berhenti pada salah satu nomor kontak. Nomor yang sangat kukenal.

"Ini kan nomor WA almarhum anakku, Irfan. Mengapa foto profilnya kok diganti," gumamku penuh penasaran.

Kubuka WA tersebut dengan deg-degan. Kuklik titik tiga sebelah kanan atas dan klik lihat kontak. Aku terkejut melihat foto profil itu. Seorang gadis cantik berhijab dengan senyumnya yang manis. Dengan tangan gemetar kuberanikan diri untuk mengirim pesan teks pada nomor tersebut.

"Mohon maaf, ini foto siapa ya. Kok ada pada profil WA ini?" Demikian teks itu kutulis.

"Maksudnya," balasnya. Aku makin penasaran.

"Ini nomor almarhum Irfan 🙏🙏," balasku.

"Banyak yang ngirim pesan pada saya. Katanya ini nomor Irfan. Maaf, saya baru beli kartu ini di konter🙏🏻," jawabnya lagi.

"O ya, maaf. Irfan anak saya yg meninggal 3 bulan yang lalu. Saya selalu menyimpan nomornya. Makanya tadi saya kaget, kok foto profilnya berganti. Maaf ya, atas ketidaknyamanan ini 🙏🙏."

Tak terasa butiran bening ke luar dari kelopak mataku. Aku berusaha tegar, tapi butiran bening itu terus mengalir. Kuperiksa pesan-pesanku dengan Irfan selama ini. Oh ... masih lengkap, karena pesannya sudah aku beri bintang. Aku tidak ingin menghapus pesan itu. Cuma aku tidak bisa terima nomor ini sudah berganti pemiliknya.

 

"Saya juga minta maaf jadi mengingatkan Ibu🙏🏻." Gadis itu membalas pesanku dengan sopan.

Aku makin terharu bisa dipertemukan dengan orang baik-baik. Dari tulisannya aku bisa menilai bahwa ia anak yang sopan.

"Nomor Irfannya tidak dipakai kan, Bu? tanya gadis itu lagi.

"Nomornya tidak dipakai lagi. Kartunya ada dalam hp yang ikut terbakar saat kebakaran rumah kami. Irfan terjebak dalam kebakaran tersebut. Maaf jadi curhat." Aku menulis pesan dengan menahan isak. Sepertinya aku tidak bisa menerima nomor kontaknya digantikan orang lain.

"Yang tabah ya, Bu🙏🏻," gadis itu menghiburku.

"Ya, terima kasih." Tak kuat lagi rasanya aku melanjutkan menulis pesan tersebut.

Selang beberapa lama, kutulis lagi pesan untuknya.

"Mohon maaf, tadi saya memang terharu. Mungkin ini teguran dari Allah supaya saya betul-betul harus bisa mengikhlaskan Irfan." Pesan terakhirku pada gadis itu.

"Ya, sama-sama Bu," balasnya.

Dengan air mata yang masih mengalir, kubuka kontak grup keluargaku. Aku makin terisak. Biasanya ada lima anggota grup WA tersebut, yaitu aku, suamiku, dan tiga putraku. Setelah kulihat sekarang hanya tinggal empat.

HARI INI

Irfan *Risco ke luar

Seolah tidak terima, air mataku mengalir deras. Aku tidak pernah mengeluarkan Irfan dari grup WA keluarga. Aku belum siap untuk menghapus nomornya. Semua pesan masih kusimpan dengan baik.

Kutarik nafas dalam-dalam. Astaghfirullahal 'aziim. Kuhapus air mataku. Tidak ... tidak ... ini tidak boleh terjadi. Irfan sudah tiada. Ia sudah tenang di sisiNya. Aku menyadari ini adalah teguran Allah, bahwa aku tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan. Aku harus betul-betul mengikhlaskan kepergiannya. 

 

Kota Solok, 04 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alfatiha buat Irfan. Uni yang sabar yaa....Isya Allah Irfan sudah tenang di SyorgaNya. Aamiin

05 Jun
Balas

Aamiin Ya Rabbal ,Alamiin, trm ksh Bu Desi

06 Jun

Aamiin Ya Rabbal ,Alamiin, trm ksh Bu Desi

06 Jun

Aamiin Ya Rabbal ,Alamiin, trm ksh Bu Desi

06 Jun

Sabar dan mengikhlaskan yg tlh terjadi adalah yg terbaik buk, irfan sdh tenang dialam sana. Smg ibuk tabah menjalani takdir ini.

05 Jun
Balas

Aamiin Ya Rabbal ,Alamiin, trm ksh Pak

06 Jun



search

New Post